Berita / Serba-Serbi /
Badan Pusat Statistik
Harga Minyak Goreng Dongkrak Inflasi di Provinsi ini
Medan, elaeis.co - Harga minyak goreng (migor), baik curah, kemasan sederhana dan premium, tak kunjung turun dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Provinsi Sumatera Utara.
Padahal sejumlah kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk meredam harga migor, dari mulai kebijakan penerapan domestic market obligation dan domectic price obligation (DMO-DPO) hingga yang terbaru, larangan ekspor migor dan bahan baku migor yang diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin SST M.Stat dalam paparan resminya, kemarin, menyebutkan meroketnya harga migor ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di berbagai kabupaten dan kotamadya di Sumatera Utara.
“Komoditas utama penyumbang inflasi selama April 2022 antara lain, minyak goreng, angkutan udara, bensin, daging ayam ras, upah asisten rumah tangga, anggur, dan buah pir,” kata pria yang akrab disapa Hasan ini.
Selain itu, inflasi bisa terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Di anttaranya, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,56 persen.
Selain itu juga kenaikan harga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen, kelompok transportasi 1,78 persen, kelompok rekreasi.
Olahraga, dan budaya 0,04 persen, kelompok pendidikan 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,23 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,90 persen.
"Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen. Lalu, untuk tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April 2022) sebesar 1,99 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau dari April 2022 terhadap April 2021 sebesar 3,63 persen," ucap Hasan.
Ia menegaskan, semua angka inflasi itu adalah gabungan dari lima kota, yaitu Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli, dengan indeks harga konsumen atau IHK sebesar 108,38,” kata dia.
Nurul merinci inflasi di lima kota IHK itu yakni Sibolga 0,38 persen, Pematangsiantar 0,39 persen, Medan 0,43 persen, Padangsidimpuan 0,78 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.
Komentar Via Facebook :