Berita / Nusantara /
Harga Minyak Sawit Diprediksi Tak Bergerak Jauh
Pekanbaru, elseis.co - Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja menyebutkan, berdasarkan data Reuters, petani di kawasan Asia saat ini sedang melakukan penanaman kelapa sawit untuk meningkatkan produksi.
Namun, ada hal yang menjadi kendala. Di mana saat pandemi Covid-19, para penghasil bibit telah memangkas produksinya, sehingga ketersediaan bibit sawit pun terbatas hingga saat ini.
"Kekurangan bibit tentunya dapat memperlambat proses perkebunan dan akhirnya menjaga harga kelapa sawit tetap tinggi," kata dia, Selasa (20/9).
Sementara itu, lanjutnya, membutuhkan waktu empat tahun untuk kelapa sawit tumbuh sebelum panen. Hal ini berarti produksi akan tetap pada posisi saat ini dan harga juga diperiksa tidak akan bergerak signifikan untuk sementara waktu
"Maka dari itu, pasar memprediksikan bahwa harga CPO akan berada tetap dekat dengan posisi saat ini," tambahnya.
"Sementara CGS-CIMB Research memproyeksikan harga minyak sawit mentah akan diperdagangkan di kisaran MYR 3.500-4.500/ton pada tahun ini, karena persaingan yang lebih ketat dari produsen utama Indonesia," tambahnya.
Dia menambahkan, harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat di sesi perdagangan Senin (19/9) kemarin. Ini menjadi salah satu faktor utama penyebab harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Riau ditetapkan naik tipis minggu ini.
Diketahui, memang harga TBS sawit yang ditetapkan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dalam beberapa periode terakhir tidak bergerak signifikan. Dua pekan terakhir bahkan mengalami penurunan, namun hanya sedikit.
Pada periode kali ini, Dinas Perkebunan Provinsi Riau juga menetapkan harga TBS hanya mengalami kenaikan tipis, yakni Rp 16,37/kg atau mencapai 0,67% dari harga minggu lalu.
Komentar Via Facebook :