Berita / Sumatera /
Harga Pupuk Terus Naik, Begini Respon Sejumlah Pejabat
Medan, Elaeis.co - Ternyata bukan hanya petani sawit yang bingung dengan kenaikan harga pupuk nonsubsidi. Sejumlah pejabat dinas terkait di jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) juga heran dengan situasi tersebut.
"Saya juga bingung, kok naik harganya," kata Kepala Bidang Pengawasan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Barita Sihite, kepada Elaeis.co, Senin (16/8/2021).
Ia mengaku baru mengetahui informasi itu dan secepatnya akan berkoordinasi dengan pihak Polda Sumut dan pihak terkait yang tergabung dalam tim pengawasan.
Daniel, staf Bidang Pengawasan Dalam Negeri Disperindag Sumut, mengeluh, pihaknya tak memiliki anggaran untuk memeriksa hal itu.
Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Lies Handayani Siregar, juga mengaku bingung dan kewalahan. Instansi yang dipimpinnya saat ini dihadapkan pada dua pilihan akibat kenaikan harga pupuk, yakni merevisi mata anggaran atau menunggu sampai harga pupuk nonsubsidi noormal atau terkendali.
"Bingung juga kami, harga saat ini sudah di luar budget kami," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa tahun terakhir Dinas Perkebunan Sumut memiliki program hibah pupuk nonsubsidi untuk petani sawit, terutama yang tidak bisa mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR).
"Kan enggak semua petani sawit bisa ikut PSR. Kasihan kita. Jadi kita bantulah dengan hibah pupuk nonsubsidi ini. Tapi itu pun terbatas dananya. Kalau dihitung secara luas lahan, hanya untuk 50 hektar kebun sawit," ungkapnya.
Untuk anggaran tahun 2021, pihaknya membagikan hibah itu ke tiga kabupaten, yakni Asahan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal. "Saya enggak ingat berapa besar anggarannya, tapi kecillah. Berapalah anggaran Disbun Sumut," ujarnya.
Lies mengatakan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, sudah menyerahkan pupuk nonsubsidi kepada sejumlah petani sawit di Kabupaten Asahan beberapa waktu lalu. "Namun untuk dua kabupaten lainnya terpaksa dijadwal ulang karena kenaikan harga pupuk nonsubsidi," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumut, Bahar, menuding pandemi Covid-19 dan kenaikan harga bahan baku menjadi penyebab meroketnya harga pupuk nonsubsidi. "Masa Covid-19, dan juga naiknya harga bahan-bahan kimia untuk pembuatan pupuk nonsubsidi," sebutnya.
Bahar menyarankan para petani sawit lebih kreatif dengan memaksimalkan potensi pupuk organik. Ia yakin petani sawit bisa membuat pupuk organik dari material yang ada di sekitar perkebunan sawit."Tapi pupuk organik yang benar, jangan yang sembarangan," tegasnya.
Komentar Via Facebook :