https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Referensi CPO Naik, Petani Sawit di Bengkulu Tetap Lemas

Harga Referensi CPO Naik, Petani Sawit di Bengkulu Tetap Lemas

Ilustrasi-petani kelapa sawit. Dok.elaeis


Bengkulu, elaeis.co - Meski harga referensi CPO naik jadi 750,54 dolar AS per metrik ton, tidak serta merta membuat petani sawit di Provinsi Bengkulu senang.

Pasalnya, kenaikan referensi CPO tidak mendongkrak harga TBS sawit yang masih Rp2 ribuan per kilogram.

"Harga TBS sawit di Bengkulu tak naik. Masih Rp 2 ribuan per kilogram," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP)Provinsi Bengkulu, M Rizon, kemarin.

Dia menjelaskan, kenaikan harga referensi CPO dipengaruhi oleh proyeksi penurunan produksi sawit di Indonesia, dan meningkatnya permintaan minyak nabati dari Tiongkok sebagai konsumen utama CPO.

"Kami akan terus memantau dinamika pasar untuk memastikan keseimbangan antara produsen dan konsumen. Sebab hingga saat ini, harga TBS petani di Bengkulu belum beranjak dari angka Rp2 ribuan," ujarnya.

Rizon juga belum bisa memastikan adanya intervensi terkait belum beranjaknya harga TBS sawit di Bengkulu. Sementara di sisi lain petani berharap adanya keseimbangan dan mempertimbangkan beban biaya produksi yang saban hari makin tinggi.

"Walau begitu, kami pastikan harga TBS sawit saat ini ditetapkan sesuai prosedur," ujar Rizon.

Rizon juga berharap, kenaikan referensi CPO berdampak positif terhadap harga TBS sawit. Sebab meningkatnya nilai referensi menjadi salah satu indikator permintaan CPO yang cukup tinggi.

"Harapan kita, jika nilai referensi CPO naik, juga berdampak pada harga TBS sawit di daerah. Tidak seperti saat ini, referensi-nya naik, harga TBS sawit tetap segitu saja," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :