Berita / Serba-Serbi /
Harga Rp10 Ribu per Kilogram, Petani Sawit Diajak Tanam Jahe Disela-sela Kebun Sawit
Bengkulu, elaeis.co - Jahe merupakan salah satu jenis tanaman yang dianggap cocok dijadikan tumpang sari di kebun sawit.
Apalagi, harga jahe saat ini lagi tinggi-tingginya hingga mencapai Rp10 ribu per kilogram. Tentu dengan harga segitu, bisa menambah penghasilan bagi petani sawit.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu pun mengajak para petani sawit di daerah itu memanfaatkan peluang tersebut.
"Selain tetap mengandalkan hasil tanaman sawit, menanam jahe disela-sela kebun juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani," kata Plt Kepala Dinas TPHP Bengkulu, Rosmala Dewi, kemarin.
Kendati terkesan gampang, tantangan menanam jahe disela-sela kebun sawit juga ada. Salah satunya pendampingan teknis guna mengoptimalkan pertumbuhan jahe.
Dinas TPHP Bengkulu pun siap memberikan pendampingan serta bimbingan kepada para petani yang tertarik mencoba tanaman tersebut.
"Kita siap. Jadi selain tetap mengandalkan kelapa sawit sebagai komoditas utama, menanam jahe disela-sela tanaman sawit juga dapat memberikan alternatif pendapatan bagi petani sawit," ujarnya.
Peningkatan harga jahe beberapa bulan terakhir memang mencuri perhatian para petani sawit. Banyak yang sebelumnya hanya fokus pada tanaman sawit, kini mulai tertarik mencoba jahe.
"Dulu saya hanya menanam kelapa sawit, tetapi melihat harga jahe yang cukup menggiurkan, saya berencana untuk mencoba menanamnya di lahan kosong di antara tanaman sawit," kata Alfian, warga Kabupaten Bengkulu Selatan.
Saat ini, jahe telah menjadi komoditas yang sangat dicari dan memiliki permintaan tinggi di pasar. Permintaan yang terus meningkat telah mendorong harga jahe naik secara signifikan.
Para ahli juga percaya, lonjakan harga disebabkan beberapa faktor seperti cuaca, pasokan terbatas, dan peningkatan minat konsumen terhadap rempah-rempah alami.
Komentar Via Facebook :