https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Sawit Anjlok, Beli Pupuk Terasa Makin Berat

Harga Sawit Anjlok, Beli Pupuk Terasa Makin Berat

Petani memupuk sawit. Foto: Mreza Uyu


Pasirpangaraian, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terus mengalami penurunan sejak pemerintah melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.

Di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, dilaporkan bahwa harga pembelian TBS sawit sudah berada di angka Rp 1.700/kg. Padahal pada pertengahan Ramadhan lalu harga TBS masih di harga Rp 3.600/kg. 

"Kalau di pabrik harganya sudah turun jadi Rp 1.700/kg, yang di petani paling tinggal Rp 1.500-an lah. Padahal waktu puasa itu harga sawit masih sekitar Rp 3.300-an lebih di petani. Lebih 50 persen turunnya," kata Hari, petani sawit di Trans SKPC, kepada elaeis.co, Senin (9/5). 

Ironisnya, di saat yang sama, petani masih dihadapkan dengan persoalan harga pupuk yang mahal. Bahkan dengan kondisi harga TBS sawit yang anjlok saat ini, harga pupuk justru makin melambung. 

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh para petani. Karena dengan harga TBS yang anjlok saat ini, para petani makin kesulitan membeli pupuk untuk perawatan kebun sawit mereka. 

"Pupuk gak ada turunnya, malah makin mahal. Pupuk KCL saja harganya makin naik, sudah hampir Rp 1 juta sekarang satu sak isi 50 kg. Yang harganya masih terjangkau ya cuma pupuk abu-lah," ujarnya. 

Dengan kondisi ini, Hari berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas agar harga TBS sawit bisa naik kembali. Sehingga petani bisa mampu untuk membeli pupuk dan merawat kebun mereka. 

"Ya kalau harga sawit tinggi kayak kemarin, masih bisalah disisihkan penghasilan kebun untuk pupuk. Sedangkan sekarang harganya anjlok, mana bisa. Jangankan buat beli pupuk, buat kebutuhan lain saja gak cukup lagi," keluhnya.

 

Komentar Via Facebook :