Berita / Sumatera /
Harga Sawit Bergairah, Daya Beli Masyarakat Bengkulu Membaik
Bengkulu, elaeis.co - Daya beli mayoritas masyarakat Bengkulu masih dipengaruhi oleh harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hal ini mengingat sebagian besar masyarakat di provinsi itu berprofesi sebagai petani sawit.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, harga TBS kelapa sawit saat ini mencapai Rp 1.780 hingga Rp 1.850 per kilogram di tingkat petani. Harga tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang tercatat sekitar Rp 1.500 per kilogram.
Baca Juga: Petani Harus Sesuaikan Jenis Pupuk dengan Kebutuhan Sawit
Naiknya harga TBS menyebabkan peningkatan daya beli, bahkan pada triwulan II 2023 lalu pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 7,42 persen. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan Triwulan I 2023 yang tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen.
"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Bengkulu saat ini, masih bergantung pada komoditas sawit. Ketika harga komoditi ini naik tentu berpengaruh pada daya beli masyarakat," ujar Win, Kamis (14/9).
Baca Juga: Sawit Tak Dipupuk tapi Tetap Berbuah, Patenkah?
Ia mengatakan, pada triwulan I 2023 sebelumnya harga komoditas kelapa sawit cenderung stabil dan terjadi penurunan. Sementara saat ini harganya terus mengalami peningkatan akibat meningkatnya harga CPO.
"Meningkatnya harga TBS di Bengkulu tidak hanya berpengaruh kepada pendapatan masyarakat, tetapi juga berpengaruh ke berbagai sektor perdagangan," ujarnya.
Baca Juga: Petani Diminta Jangan Buang Energi Rawat Sawit Abal-abal
Sementara itu, pengamat ekonomi Bengkulu, Prof Kamaludin mengaku, meskipun kondisi perekonomian global masih belum membaik akibat perang antara Rusia dan Ukraina, akan tetapi daya beli masyarakat diprediksi akan tetap baik ke depannya. Hal ini disebabkan kegiatan ekspor CPO akan kembali menguat pada akhir tahun.
"Kita optimis daya beli masyarakat akan tetap baik meskipun kondisi ekonomi global masih tidak menentu," katanya.
Selain itu, momen jelang akhir tahun juga diperkirakan akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat karena biasanya pada akhir tahun banyak masyarakat membeli berbagai kebutuhan pokok.
"Kita percaya akhir tahun akan meningkatkan daya beli masyarakat juga," tutupnya.
Komentar Via Facebook :