https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Harga Sawit Mendaki Gunung, Bikin Petani Belanja di Kota

Harga Sawit Mendaki Gunung, Bikin Petani Belanja di Kota

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat ME Manurung, MP.,C.APO.


Pekanbaru, Elaeis.co - Aktivitas belanja merupakan salah satu kegiatan yang turut mendukung percepatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sebab, dalam aktivitas itu terdapat perputaran uang yang menjadi salah satu bukti hukum ekonomi berjalan. 

Seperti yang disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat ME Manurung, MP.,C.APO. Menurutnya aktivitas itu adalah salah satu contoh sederhana yang berdampak dengan percepatan ekonomi di Riau. Apalagi harga sawit terus naik seperti mendaki gunung.

"Cara paling sederhana untuk percepatan perekonomian yang bisa  dilakukan yakni dengan berbelanja. Nah, saat ini petani sawit mulai membelanjakan uangnya ke kota. Nah jika ada aktivitas belanja maka ada putaran uang terjadi. Di situlah hukum ekonomi berlaku," kata Gulat, saat menjadi narasumber di Poadcast "Haidir Tanjung" Dinas Kominfo Riau beberapa waktu lalu.

Katanya, mayoritas pengusaha sawit di Riau berdomisili di luar kota. Biasanya jika tidak ada penyekatan tidak sedikit petani sawit itu berkunjung ke Pekanbaru baik hanya untuk menghabiskan waktu liburan hingga berbelanja keperluan.

"Riau berbeda dengan provinsi lain, efek ekonominya cepat dan sangat luar biasa bahkan d imasa pandemi," imbuhnya.

Terlebih harga TBS di Riau saat ini cukup tinggi. Menariknya kata Gulat, harga sawit di Riau mulai meningkat sejak Februari 2020 bersamaan dengan mulainya pandemi covid-19 mewabah di Riau. Namun justru harga komoditi unggulan di Riau ini malah terus tumbuh hingga sempat menyentuh harga Rp.2.800/kg.

Ujarnya, naiknya harga ini juga dipengaruhi dengan resminya program B30 yang telah diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Dengan diresmikannya program ini maka serapan CPO didalam negeri dan dunia terjadi tarik menarik.

"Di fase itulah hukum ekonomi berlaku dan mempengaruhi harga TBS di Riau," paparnya.

Hingga saat ini hampir 24 jam hidup masyarakat tak terlepas dari sawit. Mulai dari obat-obatan hingga energi yang digunakan. Malah saat ini terang Gulat, negara India tengah meningkatkan kandungan CPO menjadi energi.

"CPO ini diminati dunia, bukan hanya negara yang menghasilkan dan mengolah CPO ada juga negara yang tidak menghasilkan namun mereka membeli dan menjual kembali. Ini justru ikut meningkatkan perputaran CPO yang nantinya berimbas pada TBS," tandasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :