https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Sawit Naik, Tapi Pupuk tak Mau Ketinggalan

Harga Sawit Naik, Tapi Pupuk tak Mau Ketinggalan

Ilustrasi petani sawit mengumpulkan hasil panen (Facebook)


Jakarta, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) di Kabupaten Mukomuko terus naik. Tertinggi saat ini di tingkat pabrik mencapai Rp 2.330 per kilogram.

Sayangnya, petani tak sepenuhnya bisa menikmati keuntungan dari penjualan TBS. Sebab, harga pupuk beberapa pekan terakhir ikut-ikutan melonjak.

Salah satu pemilik kebun kelapa sawit di Danau Nibung Kecamatan Kota Mukomuko, Yanto ST, termasuk yang mengeluhkan tingginya harga pupuk non subsidi.

Sebelumnya harga pupuk non subsidi seperti jenis pupuk KCL Mahkota hanya Rp 280 ribu per karung. Namun saat ini harganya sudah menembus Rp 480 ribu per karung.

Demikian juga dengan pupuk jenis TSP. Sebelumnya hanya Rp 290 ribu per karung, namun sekarang sudah hampir menembus angka Rp 500 ribu per karung.
 
Hal yang sama juga terjadi pada jenis pupuk lainnya.

“Biasanya harga pupuk non subsidi stabil. Meskipun ada kenaikan, tidak begitu signifikan. Nah sekarang ini, sejak naiknya harga buah sawit, harga pupuk ikut naik dan sangat signifikan bagi kami,” keluh Yanto, dikutip Rakyatbengkulu.com.

Keluhan serupa juga disampaikan Masruhin, warga XIV Koto. Harga pupuk terus mengalami kenaikan yang kali ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

“Kami sangat terkejut ketika mau membeli pupuk di kios yang menjual pupuk non subsidi, naiknya tinggi sekali. Alasan penjual, mereka belinya juga naik," ungkapnya.

Dia berharap harga pupuk kembali turun sehingga naiknya harga TBS dapat membantu meningkat perekonomian petani.

"Kalau masih seperti sekarang, naiknya harga sawit jadinya tidak terlalu berpengaruh dengan kehidupan petani sawit,” tandasnya.


 

Komentar Via Facebook :