https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Sawit Naik, Yang Menikmati Tak Cuma Petani

Harga Sawit Naik, Yang Menikmati Tak Cuma Petani

Ilustrasi (Facebook)


Jakarta, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) di belasan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Mukomuko terus bergerak naik semakin mendekati angka Rp 2.400/kg. Perekonomian petani di tengah pandemi Covid-19 sangat terbantu.

Kasi Kemitraan dan Perizinan Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Mukomuko, Sudianto, mengatakan, saat ini harga tertinggi TBS kelapa sawit sudah mencapai Rp 2.320/kg. Harga tersebut dinikmati oleh petani yang menjual TBS ke PKS milik PT Usaha Sawit Mandiri.

“Alhamdulillah harga sawit terus naik. Semua pabrik sudah membeli sawit masyarakat di atas Rp 2.100/kg,” katanya, dikutip Rakyatbengkulu.com.

Rincian harga terbaru TBS di masing-masing PKS yakni di PT Sapta Sentosa Jaya Abadi Rp 2.210/kg, PT Karya Sawitindo Mas Rp 2.230/kg, PT Mukomuko Indah Lestari Rp 2.200/kg, PT Surya Andalan Primatama Rp 2.150/kg, PT Karya Agro Sawitindo Rp 2.200/kg.

Sementara di dua PKS PT Daria Dharma Pratama dipatok harga TBS Rp 2.220/kg. Di PT Bumi Mentari Karya Rp 2.250/kg, dan PT Gajah Sakti Sawit Rp 2.260/kg.

“PKS PT Sentosa Sejahtera Sejati tidak membeli TBS karena sedang perbaikan mesin,” ungkapnya.

“Harga TBS naik di 3 pabrik. Di PT Gajah Sakti Sawit dan PT Karya Agro Sawitindo naik Rp 20/kg, sementara di PT Usaha Sawit Mandiri naik Rp 30/kg. Mudah-mudahan pabrik lain menyusul,” tukasnya. 

Dengan harga sawit di tingkat pabrik seperti itu, maka harga jika petani menjual ke penampung berkisar Rp 2.000/kg. Menurut Sudiyanto, harga tersebut sudah terbilang tinggi jika dibandingkan sebelumnya.

“Walaupun begitu kita berharap harga sawit terus naik. Kalau bisa harga di tingkat petani Rp 2.300 per kilogram ke atas,” sebutnya.

Menurutnya, tingginya harga sawit saat ini berdampak baik bagi perekonomian masyarakat dan daerah. “Efeknya dirasakan menyeluruh oleh masyarakat di Kabupaten Mukomuko,” ujarnya.

“Istilahnya itu, kalau menurut orang ekonomi, daya beli masyarakat meningkat. Sehingga orang yang jual gorengan laku, yang jual baju juga laku. Jadi bukan hanya petani sawit saja menikmati harga tinggi ini, tetapi juga berdampak positif terhadap ekonomi secara menyeluruh,” imbuhnya.

Komentar Via Facebook :