Berita / Komoditi /
Harga Sawit Swadaya Bisa Lebih Tinggi Dibandingkan Harga Disbun
Pekanbaru, Elaeis.co - Di beberapa wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) harga produksi kebun sawit milik petani swadaya bisa lebih tinggi dibandingkan harga yang dirilis dari Dinas Perkebunan Sumsel. Hal ini biasa terjadi jika musim trek atau menurunnya produksi perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumsel.
Diceritakan Wakil Ketua APKASINDO Sumsel M Yunus, kondisi itu terjadi tidak di semua wilayah Sumsel, hanya beberapa wilayah saja. Bahkan terjadi juga tidak terus terusan. Namun setiap tahun pasti terjadi.
"Jadi saat buah trek, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berebut untuk membeli hasil panen. Nah disini lah ada penawaran harga. Sehingga terjadi persaingan harga," ujar Yunus, saat berbincang bersama Elaeis.co, Senin (6/12).
Bukan hanya di dalam Sumsel aja, lantaran letak Sumsel berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi, banyak petani menjual hasil kebunnya ke wilayah Jambi juga.
"Tapi kalau normal harga sawit swadaya tetap lebih rendah dibandingkan dengan harga Disbun," paparnya.
Dikatakan Yunus,Sumsel memiliki perkebunan sawit seluas 1,2 juta hektar. Dimana 40 persennya adalah perkebunan milik petani swadaya dan plasma. Selebihnya adalah perkebunan milik perusahaan.
"PKS tanpa kebun ada beberapa di Sumsel. Malah kondisi ini sangat bagus karena memicu persaingan harga. Sehingga petani juga yang diuntungkan," tandasnya.
Komentar Via Facebook :