Berita / Sumatera /
Harga Sawit Tertinggi Rp 650/Kg, Petani Cuma Bisa Pasrah
Medan, elaeis.co - Binsar Pane, petani sawit swadaya di Desa Paniaran, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), tidak menyangka harga tandan buah segar (TBS) bisa sehancur saat ini. Menurutnya, petani sawit benar-benar tercekik dan hanya bisa pasrah menghadapi keadaan.
"Anjloknya sangat tajam, harga tertinggi saat ini hanya Rp 650/kg. bahkan juga ada diangka Rp400 per kilogram. Kondisi ini membikin ekonomi petani sawit termasuk saya semakin tercekik," kata Binsar Pane kepada elaeis.co, Selasa (5/7).
Kondisi serupa juga disampaikan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Mandailing Natal, Aflan Ghadafi. Katanya, penurunan harga TBS sawit di Sumut beberapa hari terakhir sangat tajam, hingga Rp 400.
"Itu dampak dari turunnya harga ekspor crude palm oil (CPO). Petani hanya bisa pasrah dengan harga yang terus turun, karena TBS tetap harus dipanen kan," kata Ghadafi dalam keterangan persnya.
Dia mendesak pemerintah segera menepati janjinya untuk mendorong kenaikan harga atau ekspor CPO sehingga harga tandan buah segar (TBS) segera membaik.
"Penyelesaian persoalan ekspor CPO harus diprioritaskan sehingga harga TBS dapat segera pulih," tambahnya.
Menurutnya, kondisi saat ini jelas membuat petani menjerit. Sebab dari sisi ekonomi, penghasilan dari sawit sudah sangat terasa berkurang.
"Petani sangat menggantungkan hidupnya dari hasil kebun, cuma itu yang sehari-hari untuk menopang hidup dan biaya kebutuhan lain.
Komentar Via Facebook :