https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Sawit Turun, Minyak Goreng Naik, Petani Ikut Mengeluh

Harga Sawit Turun, Minyak Goreng Naik, Petani Ikut Mengeluh

Minyak goreng kemasan dijual di salah satu kios di Pasar Aurduri Jambi. Foto: elaeis/Febri


Jambi, elaeis.co - Sama seperti daerah lain, harga minyak goreng kemasandi Jambi melonjak tajam setelah pemerintah menghapus harga eceran tertinggi (HET). Sejumlah ritel di Kota Jambi menjual minyak goreng kemasan Rp 23.900/liter.

Pasar tradisional tak mau kalah. Di Pasar Rakyat Aurduri misalnya, harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 24.000/liter dan minyak goreng curah Rp 18.000/kg. "Langsung naik setelah ada pengumuman dari pemerintah," kata Sainah, salah satu pedagang di Pasar Aurduri.

Di Pasar Rakyat TAC harga minyak goreng kemasan Rp 22.000/liter dan curah 16.000/kg. Yang paling murah adalah di Pasar Angsoduo, minyak goreng kemasan dijual Rp 19.000/kg. Sementara di Pasar Kasang hanya dijual minyak goreng curah dengan harga Rp 15.000/kg.

Sama seperti warga lainnya, petani sawit di Jambi juga terkejut dengan lonjakan harga minyak goreng kemasan.

Eris, petani sawit di Desa Sumber Mulya Unit 12, Kecamatan Sungai Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi, tidak menyangka minyak goreng kemasan 2 liter bisa lebih Rp 47.000 karena saat ini harga tandan buah segar sawit (TBS) sedang turun.

"Harga TBS di tingkat petani saat ini Rp 3.580/kg, minggu lalu sampai Rp 3.850/kg, turunnya lumayan terasa,” kata Eris kepada elaeis.co, Kamis (18/2) malam.

"Bingung juga, harga TBS turun, bahan-bahan pokok justru terus naik. Otomatis pengeluaran makin bengkaklah,” keluhnya.

Dia mengaku hasil panen kebun sawitnya cukup lumayan, bisa sampai 2 ton sekali panen. "Tapi kan pengeluaran juga besar. Biaya perawatan, pupuk segala macam, ditambah lagi kebutuhan harian," sebutnya. 


 

Komentar Via Facebook :