https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga TBS Anjlok, Kriminalitas Dikhawatirkan Naik

Harga TBS Anjlok, Kriminalitas Dikhawatirkan Naik

Komisi B DPRD Tapanuli Tengah bertemu dengan pejabat Disbun Sumut membahas harga TBS sawit. Foto: Disbun Sumut


Medan, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) sawit petani swadaya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (sumut), mencapai level terendah sepanjang sejarah. Kini hasil panen petani sawit hanya dihargai Rp 800/kg.

Para petani lantas mengadukan nasibnya ke DPRD Tapanuli Tengah. Guna mencari jalan keluar, Komisi B DPRD Tapanuli Tengah pun berkonsultasi ke Dinas Perkebunan (disbun) Sumut.

“Setahu saya harga saat ini yang paling murah. Sebelumnya tidak pernah Rp 800/kg,” kata Camelia Neneng Susanty SKom, Ketua Komisi B DPRD Tapanuli Tengah, dalam keterangan resmi Disbun Sumut, kemarin.

Camelia, yang juga berkebun sawit, menceritakan bahwa bisnis kelapa sawitnya saat ini dalam kondisi sangat lesu. Jebloknya harga TBS sawit sangat memukul petani karena sebelumnya komoditas itu sempat melonjak dan menyentuh Rp 3.600/kg.

"Itu sebelum bulan Ramadan 1443 Hijriah atau bulan April 2022 lalu. Tapi setelah itu, harganya terus merosot karena pemerintah melarang ekspor CPO," katanya.

Meski kebijakan larangan ekspor dicabut, menurut Indra Utama Siagian, Wakil Ketua Komisi B DPRD Tapanuli Tengah, harga TBS sawit di daerah itu tak juga naik.

"Malah makin anjlok, sempat sampai Rp 500/kg. Kalau harganya terus-terusan seperti ini, masyarakat nanti tidak punya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk sekolah anak,” katanya.

"Takutnya, gara-gara harga kelapa sawit terjun bebas, dikhawatirkan akan memicu kenaikan angka kriminalitas di tengah masyarakat. Pasalnya, tak sedikit warga menggantungkan penghasilannya di sektor tersebut," tambahnya.

Sekretaris Disbun Sumut, Nazli M MA, menjelaskan bahwa pihaknya masih terus berupaya dan berkordinasi dengan semua pihak termasuk petani kelapa sawit, perusahaan kelapa sawit, maupun pemangku kekuasaan, guna mengembalikan harga TBS ke harga semula.

"Kami berharap agar pihak DPRD Tapanuli Tengah juga membantu menjadi penengah dan meluruskan  kabar tidak benar yang beredar di masyarakat terkait kelapa sawit," tukasnya.

 

Komentar Via Facebook :