Berita / Nusantara /
Harga TBS Meroket, Penjualan Bibit Palsu Makin Marak
Ilustrasi kecambah sawit. Petani di Kalbar diminta hati-hati karena saat ini banyak penjual kecambah bersertifikat palsu. Foto: Dok.
Pontianak, Elaeis.co - Meroketnya harga tandan buah segar (TBS) sangat disyukuri para petani sawit. Kondisi itu juga membuat makin banyak orang ingin punya kebun sawit.
Ketua Bidang Pengembangan Usaha DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Barat (kalbar), Arta Marben Saragih, mengatakan, saat ini banyak orang yang sebelumnya punya profesi lain tiba-tiba ingin jadi petani sawit.
"Di Kalbar, banyak orang mulai buka lahan baru. Mereka enggak tahu bagaimana bibit sawit yang baik dan berkualitas. Mereka menjadi mangsa para penjual bibit palsu," katanya kepada Elaeis.co, Senin (17/1/2022).
Ia mengaku tidak asal cakap. Setiap hari ia dan banyak pengurus Apkasindo Kalbar mendapatkan pertanyaan seputar bibit sawit yang asli dan palsu.
Para calon petani sawit itu, kata Marben, menunjukkan sertifikat dari produsen kecambah sawit tapi harga bibit yang mereka beli sangat murah.
"Saya bilang itu bibit palsu, sertifikatnya pun palsu. Tapi di antara mereka ada yang bilang, 'Ah, yang namanya sawit sama sajanya itu'. Kalau sudah begitu sikap mereka, ya sudah. Jangan menyesal nanti di belakang hari," kata Marben.
Menurutnya, tidak sedikit petani sawit yang menanam sawit sekitar 4 atau 5 tahun lalu, kini emosi dan kesal karena tanaman sawitnya tidak berkualitas.
"Sekarang baru tahu kalau sawit yang mereka tanam itu jantan. Ada yang pertumbuhannya lambat, dan lainnya. Itu semua terjadi karena ternyata sawit yang mereka tanam ternyata abal-abal. Dulu beli bibitnya sembarangan," katanya.







Komentar Via Facebook :