Berita / Nusantara /
Di Daerah ini
Harga TBS Merosot Drastis, Mendekati Rp 1.000/Kg
Sintang, elaeis.co – Hizkia Alman (54) tak habis pikir dengan harga tandan buah segar (TBS) yang terus merosot dalam sebulan terakhir.
Petani sawit swadaya di Desa Laman Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, ini tak tahu apa mengapa semua ini bisa terjadi.
Kepada elaeis.co, kamis (28/4/2022), ia sebenarnya paham dan maklum kalau mendekati hari besar keagamaan harga selalu mengalami penurunan.
"Tapi ini malah turunnya drastis, di luar perkiraaan kami di Desa Laman Raya ini," kata dia.
Yang membuat ia dan petani sawit lainnya merasa aneh adalah penurunan harga itu terus terjadi selama sebulan terakhir.
"Kami jual buah sawit kami ke agen. Dan sebulan ini harga turun terus," kata dia.
Mereka malah tak menyangka harga yang disodorkan agen pengepul beberapa hari terakhir.
Kata dia, semula harga TBS mereka dihargai agen pengepul di atas Rp 3.000 per kg. Lalu kini harga itu sudah merosot lebih dari 50 persen.
Ia dan petani sawit di desa tersebut benar-benar tidak percaya harga TBS merosot begitu dalam.
“Sebulan terakhir kami sudah panen dua kali dan harganya di luar jangkauan pikiran kami selaku petani sawit. Semula harganya sudah Rp 3000-an per kilogram, sekarang lebih setengah harga turunnya, jadi Rp 1.280 per kilo,” kata Hizkia
Anehnya, saat mereka memertanyakan hal ini, pihak agen pengepul juga mengalami kebingungan, tak sanggup menjawab pertanyaan para petani.
“Kami yakin mau dekat Lebaran pasti turun harga buah sawit. Kami pikir cuma turun Rp 500 per kilo, eh malah turun Rp lebih 1.000 per kilogram. Agen juga enggak tahu alasan penurunannya apa," kata Hizkia.
Pihaknya malah disuruh oleh sejumlah agen pengepul untuk bertanya langsung ke pihak manajemen pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah menentukan harga pembelian TBS yang disuplai para agen pengepul.
Hizkia hanya bisa pasrah dan memilih untuk mengurus kebun sawitnya yang luasnya cuma dua hektar dengan usia tanaman rata-rata sekitar 21 tahun.
Komentar Via Facebook :