Bengkulu, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diperkirakan bisa tembus di atas Rp 3.000/kg pada 2023 mendatang. Hal ini disebabkan permintaan minyak sawit mentah (CPO) yang akan meningkat pada tahun depan.

Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin SE MM mengatakan, permintaan CPO akan terus mengalami peningkatan dan kondisi ini  akan mempengaruhi harga TBS kelapa sawit.

"Bisa saja harga TBS tahun depan Diatas Rp 3 ribu kalau permintaan CPO meningkat tajam," kata Kamaludin, kemarin.

Salah satu penyebab naiknya permintaan CPO adalah bertambahnya produksi biodiesel. Dalam 10 tahun terakhir produksi biodiesel naik dua kali lipat sehingga menyebabkan harga TBS kelapa sawit naik hingga Rp 2.000/kg.

"Berdasarkan data Oil World, produksi biodiesel Indonesia sudah sangat tinggi mencapai 8,7 juta ton pada 2022 atau naik 3,3 juta ton dalam 4 tahun belakangan. Produksinya sudah sangat tinggi saat ini, jadi ke depannya akan terus tinggi," tuturnya.

Satu-satunya yang memunculkan kekhawatiran adalah kabar upaya pemerintah India meningkatkan produksi minyak sawit di dalam negeri. Negara ini ingin mengurangi tingginya impor minyak nabati terutama minyak sawit yang terus bertambah setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik.

"Negara yang perlu diwaspadai itu India. Makanya Bensin Sawit itu harus bisa dikomersilkan pada tahun depan atau 2024 mendatang, supaya penyerapan CPO terus meningkat," tutupnya.