Berita / Sumatera /
Harga TBS Terlalu Rendah, Penghasilan Bersih Petani Tak Sampai Rp 1.000/Kg
Bengkulu, elaeis.co - Pendapatan petani kelapa sawit di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu, terus berkurang akibat turunnya harga tandan buah segar (TBS).
Seorang petani di Kabupaten Bengkulu Selatan, Mustopa mengaku sedih dengan rendahnya harga TBS sawit saat ini. Di tingkat petani harga TBS kelapa sawit hanya Rp 1.300/kg.
"Seharusnya harga paling murah Rp 2.000/kg, barulah dapat untung. Sekarang harga sawit terlalu rendah, pendapatan bersih setelah timbang tak sampai Rp 1.000/kg, petani sawit kesulitan memenuhi kebutuhan hidup," katanya, Kamis (8/6).
Mustopa menjelaskan bahwa setiap kali panen petani harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 hingga Rp 500 per kilogram TBS. Biaya tersebut terdiri dari upah panen sebesar Rp 250 dan upah angkut antara Rp 150 hingga Rp 250, tergantung pada jarak dan medan yang dilalui saat mengangkut TBS ke tempat pengepul.
"Setelah dipotong upah panen dan upah angkut, pendapatan bersih petani paling sekitar Rp 800/kg. Kalau biaya perawatan kebun termasuk pupuk, dihitung, pendapatan makin berkurang lagi," keluhnya.
Budi Santoso, petani sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, juga menyebutkan bahwa hasil dari berkebun sawit tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia mengaku biasanya mendapatkan hingga Rp 8 juta sekali panen sawit, tapi sekarang hanya dapat sekitar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta.
"Mana cukup, angsuran pinjaman di bank saja sudah Rp 5 juta perbulan. Masak hasil panen sawit cuma untuk membayar cicilan kredit," ujarnya.
Sementara itu, Humas PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) di Kabupaten Bengkulu Selatan, Idius menjelaskan bahwa harga TBS di pabrik saat ini sebesar Rp 1.540/kg. Itu artinya harga TBS di tingkat petani jauh lebih rendah.
Dia membantah rendahnya harga sawit adalah akibat permainan di PKS. Menurutnya, harga TBS dipengaruhi oleh harga CPO.
"Masalah ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Karena penentuan harga di tingkat petani bukan wewenang kami," tutupnya.
Komentar Via Facebook :