Berita / PSR /
Harga TBS Turun, APKASINDO: Ini Momentum Petani Ikut Replanting
Pekanbaru, elaeis.co - Capaian program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2021 lalu menjadi sorotan. Hal ini lantaran realisasi yang tercapai sangat jauh dari target.
Salah satu kendalanya saat itu adalah banyaknya petani yang belum ingin melakukan replanting lantaran harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang tinggi hingga lebih dari Rp3.000/kg di tingkat petani.
Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau, Djono Albar Burhan menyebutkan, tahun 2022 ini seharusnya realisasi PSR bisa lebih tinggi. Lantaran harga TBS sedang dalam kondisi tidak baik.
Turunnya harga TBS ini, kata Djono, merupakan momentum bagi petani untuk melakukan replanting kebun sawit.
"Di harga saat ini menjadi momentum juga untuk petani. Karena dengan harga yang saat ini sedang turun merupakan saat yang tepat untuk melaksanakan peremajaan," kaya Djono kepada elaeis.co, Kamis (6/10).
"Sebelumnya kan, kendalanya banyak petani yang belum mau PSR karena harga sedang tinggi, sedang bagus-bagusnya. Sayang mau di-replanting. Sekarang bisa menjadi peluang untuk petani ikut replanting. Karena satu tahun setengah juga sudah bisa mulai menghasilkan lagi dengan bibit yang baru sekarang," pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, sejak diluncurkannya program PSR ini mulai 2017 hingga saat ini, realiasasinya secara nasional sudah 258.653 hektare yang sudah keluarkan rekomtek-nya (rekomendasi teknis).
Dengan dana yang sudah ditransfer ke pekebun penerima PSR sebesar Rp6,87 triliun. Kemudian lahan yang sudah dilakukan timbang chippping 200.294 (77,44%) hektare dan yang sudah dilakukan penanaman kembali seluas 180.855 hektare (69,9%).
Komentar Via Facebook :