Berita / Sumatera /
Harga TBS Turun Bukan Karena Lebaran, tapi Disebabkan Hal ini
Bengkulu, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) makin turun menjelang Idul Fitri 1444 Hijriyah tahun ini. Saat ini harga TBS tertinggi Rp 2.110 per kilogram dan terendah sebesar Rp 1.900 per kilogram.
Menurut Kabid Bina Usaha Dinas Perkebunan (Disbun) BU, Safarudin mengatakan, penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global dan lokal. "Harga CPO berpengaruh langsung terhadap harga pembelian buah sawit," terangnya, kemarin (19/4).
Safarudin mengungkapkan bahwa harga pasaran CPO periode April 2023 turun hampir 1,5 persen dari harga periode akhir Maret 2023 lalu.
"Oleh sebab itu, untuk menjaga kestabilan harga TBS kelapa sawit, OPD teknis akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan kepada seluruh PKS yang ada," tuturnya.
Dia berharap penurunan harga tidak terus terjadi sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi petani sawit yang tengah bersiap merayakan lebaran.
"Yang jelas turunnya harga buah sawit di PKS di daerah ini tidak ada kaitannya dengan lebaran. Karena memang harga CPO bulan April ini kembali turun dibandingkan di bulan Maret lalu," tegasnya.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga TBS kelapa sawit, Disbun BU juga terus mempublikasikan update harga yang diterima dari setiap PKS.
Berdasarkan data terakhir, PT Mitra Puding Mas melaporkan harga pembelian TBS Rp 2.040/kg, PT Agricinal Rp 2.110/kg, PT Sandabi Indah Lestari A. Rp 1.960/kg, PT Sandabi Indah Lestari B. Rp 1.900/kg, PT Alno Agro Utama Rp 2.090/kg, PT Bumi Anugerah Sawit Rp 1.970/kg, PT Kencana Katara Kewala Rp 2.000/kg, PT Sawit Mulia Rp 1.900/kg.
Sementara itu, petani kelapa sawit di Bengkulu Utara, Nurdin berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi atas turunnya harga TBS. "Supaya kami sebagai petani bisa mendapatkan keuntungan yang layak," tutupnya.
Komentar Via Facebook :