https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Harga Tinggi, Petani Paser Pilih Pupuk Organik

Harga Tinggi, Petani Paser Pilih Pupuk Organik

Sekretaris DPD APKASINDO Paser, Aliyadi foto bersama. (Istimewa/Elaeis)


Kaltim, Elaeis.co - Harga pupuk kimia untuk perawatan kelapa sawit masih tinggi. Bukan hanya yang non subsidi kondisi ini juga terjadi pada pupuk subsidi.

Fenomena tingginya harga pupuk ini juga terjadi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim). Bukan hanya harganya yang sudah sulit di jangkau para pekebun sawit, di sana ketersediaan juga sulit didapatkan.

"Non subsidi pun sulit didapat di sini. Nah kalau pupuk yang subsidi kan satu tahun sekali baru Adam itu pun petani yang mau beli harus pesan terlebih dahulu," terang Sekretaris DPD APKASINDO Paser, Aliyadi kepada Elaeis.co, Kamis (30/12).

Dengan demikian, perlahan kata Aliyadi petani mulai menggunakan pupuk organik untuk merawat kebunnya masing-masing. Tapi tetap saja bagi petani yang terbiasa menggunakan pupuk kimia masih sulit untuk berpaling.

"Kalau pupuk organik stoknya banyak disini. Mudah dicari. Mulai dari limbah ternak hingga pupuk organik industri," bebernya.

Menurut Aliyadi, pupuk organik justru lebih bagus ketimbang pupuk kimia. Terlebih bagi kebun sawit yang masuk dalam program PSR yang masih dalam tahap perawatan.

"Kalau bagus ya tetap organik. Kalau kimia banyak dampaknya, tapi efeknya ke tanaman memang cepat," terangnya.

Dengan kondisi ini tentu dapat dilihat bahwa tingginya harga sawit yang mencapai Rp2.800 belum menjamin kesejahteraan petani dalam merawat kebun kelapa sawit miliknya.

"Kalau sejahtera belum terllau, namun sudah sangat membantu tingginya harga sawit tersebut," tutupnya.

Komentar Via Facebook :