Berita / Sumatera /
Harga Tinggi, tapi Musim Trek Diperkirakan Masih Panjang
Pasirpangaraian, elaeis.co - Saat harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sedang tinggi-tingginya, banyak petani sawit di Rokan Hulu justru tak ikut menikmatinya.
Sebab, saat ini kebun mereka sedang di musim trek. Yakni periode di mana produktivitas kebun kelapa sawit anjlok hingga 90 persen.
Tini, salah seorang petani sawit di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, mengaku kondisi trek buah sawit ini sudah mulai terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Saat ini merupakan puncaknya. Jangankan cari buah yang masak, yang mentah pun gak ada di pohonnya," katanya kepada elaeis.co, Jumat (1/4).
Dia mengaku di saat normal bisa panen delapan kuintal dari satu hektar kebun sawit. "Sekarang paling cuma dapat satu atau dua kuintal saja," sebutnya.
Menurutnya, jika dilihat dari kondisi kebun saat ini, kondisi trek bisa berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
"Kalau dilihat dari pohonnya sekarang, ya bisa beberapa bulan lagi baru normal. Sekarang bunganya pun gak ada," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan Egi, salah seorang pekerja di perkebunan sawit warga. Menurutnya, kondisi ini terjadi bukan diakibatkan oleh kurangnya perawatan sawit, namun memang terjadi merata di seluruh kebun sawit di daerah tersebut.
"Jangankan yang gak dipupuk, yang pupuknya banyak terus pun trek juga. Memang rata, dipupuk gak dipupuk sama saja, trek juga," katanya.
Meskipun begitu, dia tetap bersyukur karena harga TBS sawit saat ini masih tinggi. Dia berharap musim trek bisa cepat berlalu dan harga masih tetap berada di posisi seperti saat ini.
Komentar Via Facebook :