Berita / Lingkungan /
Hari Ibu, Menteri LHK Tanam Pohon Buah di Riau
Pekanbaru, Elaeis.co - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kunjungi Riau tepatnya di lokasi model Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) di Desa Kemang, Pangkalan Kuras, Pelalawan. Dalam kesempatan itu, Siti juga sempat melakukan penanaman pohon buah di satu-satunya UPSA di Riau itu.
Lokasi tersebut merupakan kolaborasi antara masyarakat dengan KLHK melalui UPT BPDASHL Indragiri Rokan. Keseluruhan pembiayaan disalurkan melalui rekening kelompok dan dikelola secara penuh oleh KWT Srikandi yang seluruh anggotanya perempuan.
''Selamat Hari Ibu untuk Ibu-ibu hebat Indonesia. Apa yang dikerjakan KWT Srikandi ini membuktikan bahwa perempuan juga mengambil peran penting pemulihan lingkungan. Perempuan berdaya, Indonesia Maju,'' kata Menteri Siti Nurbaya dalam siaran pers yang diterima Elaeis.co, Rabu (22/12).
Siti menjelaskan lokasi UPSA tersebut dapat berada di dalam kawasan hutan sesuai lokasi izin perhutanan sosial yang diusulkan oleh masyarakat. Atau juga pada lahan-lahan milik masyarkat di luar kawasan hutan yang telah mendapat persetujuan dari pemilik lahan.
''Saya berterimakasih pada Bupati Pelalawan, Zukri Misran mengizinkan lahan miliknya menjadi lokasi pembangunan model UPSA untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat mengenai upaya pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam serta pemanfaatan lahan tanpa harus menanam sawit,'' terangnya
Dulunya di lokasi ini terdiri dari komoditi sawit dan karet, serta belukar. Kini di lahan seluas 5 ha ditanami tanaman jenis kayu ketapang, kencana dan gaharu. Kemudian ada juga tanaman MPTS seperti jengkol, petai, jambu kristal, jeruk lemon, nangkadak, dan pinang batara.
Ada juga tanaman semusim dan penutup tanah sayuran dan rumput odot. Teknik konservasi tanah yang diterapkan adalah pembuatan teras bangku dan guludan untuk meminimalisir erosi permukaan. Ke depannya lokasi ini pun dapat menjadi sarana ekoeduwisata bagi khalayak.
UPSA sendiri merupakan kegiatan rehabilitasi yang memadukan teknik vegetatif dan sipil teknis dengan memperhatikan kemampuan dan kesesuaian lahan yang bersangkutan. Lokasi kegiatan pembangunan model UPSA berada di lahan kritis yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan untuk aktifitas budidaya terutama melalui pola agroforesty. Pada konteks lebih luas UPSA juga penting sebagai bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim.
''Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih pada Ibu-Ibu KWT Srikandi Desa Kemang yang telah mampu melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan UPSA Desa Kemang. Juga terimakasih untuk para Ibu lainnya yang konsisten menjaga lingkungan. Kita akan terus bersama-sama bekerja dari tapak untuk memulihkan dan melestarikan lingkungan Indonesia tercinta,'' ujarnya.
Sementara itu Ketua KWT Purnama Sari mengatakan awalnya mereka ragu untuk dapat mengikuti kegiatan UPSA. Namun karena dukungan dari Pemda dan KLHK, mereka pun akhirnya berani untuk mengerjakan lahan seluas 5 Ha.
"Kami yang semula ibu rumah tangga biasa, sekarang jadi semangat ikut menanam buah produktif. Terimakasih dukungan dari KLHK dan Pak Bupati sehingga kami bisa berdaya dengan ikut kegiatan pemulihan lingkungan ini," kata Purnama Sari.
Upaya RHL di Provinsi Riau salah satu fokusnya di Pelalawan, yakni di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Realisasi pemulihan lingkungan di kawasan bekas HPH ini sudah mencapai 3.585 hektare melalui skema RHL dan Rehabilitasi DAS.
Adapun jenis tanaman melalui tanaman kehutanan seperti merbau, suntai, balam, seminai, pulai, dan kulim. Lalu tanaman kehidupan durian, jengkol, cempedak, petai, dan nangka. Semua kegiatan melibatkan komponen masyarakat sekitar melalui pola kerjasama kemitraan konservasi, kerjasama dengan 12 KTHK dengan 207 orang anggota.
Komentar Via Facebook :