https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Hasil Panen Kritis, Petani Sawit di Bengkulu Mulai Kesulitan Bayar Uang Sekolah Anak, Begini Respon Gubernur Rohidin

Hasil Panen Kritis, Petani Sawit di Bengkulu Mulai Kesulitan Bayar Uang Sekolah Anak, Begini Respon Gubernur Rohidin

Ilustrasi - perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Siak, Riau. Foto: Sahril


Bengkulu, elaeis.co - Turunnya hasil panen tanaman kelapa sawit di Bengkulu sangat dikeluhkan petani. Bahkan tidak sedikit petani di daerah itu mulai kesulitan membayar uang sekolah anak.

"Kita sudah banyak mendengar keluhan dari petani sawit soal itu. Hasil kebun sawit yang tidak maksimal akibat cuaca ekstrem ini, sangat dikeluhkan petani. Sebab kebun yang tadinya sudah berbuah, jadi gosong," kata Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashury kepada elaeis.co, Minggu (8/10).

Situasi semakin memperumit kondisi para petani yang sebagian besar mengandalkan pendapatan dari tanaman sawit. Mereka harus menghadapi beban finansial yang semakin berat dengan biaya pendidikan anak-anak yang terus meningkat.

"Rata-rata petani yang hanya mengandalkan sawit, sangat sulit saat ini. Sebab kalau produksi turun, mereka dipastikan rugi besar," tuturnya

Sebagai contoh, Sofyan. Petani sawit asal Kabupaten Bengkulu Tengah mengaku sangat kesulitan membayar uang sekolah anak lantaran hasil kebun trek.

"Kami sangat mencintai anak-anak kami dan ingin memberikan pendidikan terbaik untuk mereka. Namun, dengan penurunan pendapatan saat ini, membayar uang SPP anak saja sangat sulit," ungkap Sofyan.

Sementara Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan pemerintah daerah akan berupaya membantu petani dalam mengatasi dampak musim kemarau yang berkepanjangan saat ini.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada petani sawit yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat musim kemarau ini," kata Rohidin.

Komentar Via Facebook :