https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Hasil Riset Dihilirisasi Biar tak Kena Sindrom Mati Suri

Hasil Riset Dihilirisasi Biar tak Kena Sindrom Mati Suri

Para inventor yang tergabung dalam Asosiasi Inventor Indonesia (AII) berfoto bersama. Foto: AII


Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng Asosiasi Inventor Indonesia (AII) untuk mengembangkan hasil penelitian periset kelapa sawit yang didanai oleh Program Grant Riset Sawit (GRS).

Dari keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Jumat (25/3/2022), disebutkan ada 13 hasil riset yang bakal dihilirisasikan dalam suatu strategi peningkatan nilai tambah komoditas.

"Jika ini terwujud, diharapkan dapat menarik investor baik perusahaan maupun perorangan untuk menjadi mitra inventor dalam komersialisasi hasil penelitian," ujar Ketua Umum AII, Didiek Hadjar Goenadi.

Pihaknya sendiri akan mempertemukan para inventor atau penemu dengan investor untuk hilirisasi produk agar lolos dari 'syndrome of the death valley'. Maksud Didiek, hasil riset itu harus bisa diaplikasikan, tidak mati suri dan hanya sekadar jadi bahan riset saja.

Sementara itu, Arfie Thahar selaku Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS mengatakan, ada sekitar 138 invensi yang selesai pendanaannya melalui GRS BPDPKS tahun 2015-2019. 

Dari jumlah tersebut, berdasarkan hasil evaluasi oleh tim ahli, ada 13 invensi yang sudah Technology Readiness Level (TRL) 6-7 dan dinyatakan siap untuk komersialisasi produk.

“Jadi AII tidak melakukan seleksi dengan kriteria sendiri, tetapi mengikuti standar yang berlaku secara internasional lewat penilaian TRL mulai dari angka 1 sampai 9,” terang Arfie.

Dia juga mengungkapkan, inventor kerap terkendala pada kesiapan terapan teknologi atau TRL 7. Jika dianalogikan, kondisi TRL 7-8 adalah lembah kematian (death valley) bagi inventor. 


 

Komentar Via Facebook :