https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Helikopter Turki Jatuh, 10 Tentara dan Satu Jenderal Tewas

Helikopter Turki Jatuh, 10 Tentara dan Satu Jenderal Tewas

Ilustrasi kecelakaan helikopter. (Pascal GUYOT / AFP


Elaeis.co - Sebelas tentara Turki tewas, termasuk jenderal dan dua luka-luka dalam kecelakaan helikopter militer. Helikopter itu jatuh diduga karena cuaca buruk pada Kamis (4/3).

Mengutip AFP, Kementerian Pertahanan Nasional Turki menyebut helikopter itu hilang kontak saat terbang di Provinsi Bitlish, 30 menit setelah lepas landas.

Gambar televisi dari lokasi kecelakaan menunjukkan tanah diselimuti salju dan jarak pandang terhambat oleh awan tebal di wilayah pegunungan.

Awalnya disebut sembilan orang tewas dan empat orang luka-luka. Kemudian datar diperbarui korban tewas menjadi 11 orang.

Salah satu anggota komite pertahanan mencuit Letnan Jenderal Osman Erbas termasuk di antara yang tewas. Erbas adalah kepala Korps 8 tentara Turki.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawanya kepada anak laki-laki Erbas, Yigitalp dan keluarganya melalui panggilan telepon, ujar kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan.

Juru Bicara Erdogan juga menyampaikan bela sungkawa melalui akun Twitter miliknya.

"Saya berdoa kepada Allah memohon belas kasih-Nya bagi sembilan martir kami. Rasa sakit kami luar biasa," tulisnya.

Duta besar Turki untuk Uni Eropa juga menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan helikopter itu.

"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Turki atas meninggalnya anggota militer di Bitlis," kata duta besar Turki untuk Uni Eropa, Nikolaus Meyer-Landrut.

Selain Dubes untuk Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga turut menyampaikan belasungkawa.

"Kami bersama keluarga yang terdampak, dan kami mengharap pemulihan yang cepat bagi korban yang terluka," kata kedutaan AS dalam cuitannya di Twitter.

Sumber diplomatik Turki mengatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg turut menyampaikan belasungkawa melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dan mengatakan mereka "berdiri dan bersolidaritas dengan Turki".

Helikopter serba guna Cougar dikembangkan oleh Prancis dan sekarang diproduksi oleh Airbus.

Diketahui, kecelakaan itu terjadi di wilayah yang kerap dijadikan operasi militer terhadap milisi Kurdi.

Kementerian Pertahanan Turki menyebut kecelakaan itu melibatkan helikopter Cougar tetapi tidak memberikan rincian tentang model helikopter tersebut.

Sementara itu saksi mata dari desa Cekmece, distrik Tatvan Davut Bikec, mengatakan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

"Kami tidak tahu kalau helikopter itu jatuh [...] Setelah beberapa lama, anak saya bilang, 'ada helikopter jatuh' ," ujar Bikec, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Dia mengatakan ada 4 orang yang terluka, salah satunya terkubur di bawah bangkai pesawat.

"Mulutnya penuh dengan salju. Saya membersihkan salju dan membantunya bernapas," ucapnya.

"Saya bertanya apakah dia baik-baik saja. Dia mengatakan kepada saya, 'Saya baik-baik saja'," kata Bikec, seraya menambahkan dia menggali salju dengan tangannya untuk membantu tentara yang terperangkap itu.

"Setelah saya membawanya keluar, saya memintanya untuk diam jika ada patah tulang. Kemudian saya mendekati tentara lain. Saya melepas jaket saya dan meletakkan di atasnya," ucap dia.

Kecelakaan helikopter itu bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada 2017, sebuah helikopter militer jatuh di tenggara provinsi Sirnak dekat perbatasan Turki dengan Suriah dan Irak, menewaskan 13 tentara.

CNN Indonesia

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :