https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Hilangnya Jatah Pupuk Subsidi Bikin Petani Sawit Bengkulu Kelimpungan

Hilangnya Jatah Pupuk Subsidi Bikin Petani Sawit Bengkulu Kelimpungan

Petani memupuk tanaman sawit. foto: Mreza Uyu


Bengkulu, elaeis.co - Banyak petani sawit di Bengkulu tak lagi rutin memupuk tanamannya sejak jatah pupuk subsidi dihapus oleh pemerintah.

Salah satu petani sawit di Bengkulu, Sulaiman, mengatakan, mahalnya harga pupuk non subsidi sangat membebani petani sawit. "Pengeluaran untuk membeli pupuk meningkat hingga 60 persen," keluhnya, kemarin.

Menurutnya, selain mahal, pupuk kimia juga sulit didapatkan. "Selain itu, petani sawit di Bengkulu juga mengalami kesulitan dalam mengangkut pupuk ke kebun sawit karena terkendala oleh akses jalan yang tidak bagus," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan menjelaskan bahwa subsidi pupuk tidak lagi diberikan kepada petani sawit di Bengkulu karena adanya perubahan kebijakan dari pemerintah pusat. Namun, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu petani sawit dalam memperoleh pupuk, seperti mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik.

"Pelatihan bertujuan agar petani bisa memproduksi pupuk organik sendiri," tuturnya.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, Jakfar berharap pelatihan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik dan tepat sasaran sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas kebun sawit petani di Bengkulu.

"Kami mendukung pembuatan pupuk organik di tingkat petani sawit di Bengkulu," tuturnya.

Dia juga meminta pemda memberikan pelatihan tentang teknik pengelolaan kebun sawit karena masih banyak petani sawit yang masih belum memahami praktik budidaya yang benar.

"Misalnya teknik pemangkasan dan penjarangan buah sawit yang tepat. Saat ini kebanyakan petani hanya menanam sawit dan menunggu buahnya matang. Masih minim pengetahuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah sawit yang dihasilkan," ujarnya.

"Pelatihan tentang penggunaan teknologi pertanian modern juga perlu diberikan kepada petani sawit. Seperti sistem irigasi otomatis dan penggunaan sensor tanah yang dapat membantu petani sawit memonitor kondisi kebun sawit mereka secara lebih efektifdan efisien," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :