https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Hutan di Negara Ini Diinvasi 'Cacing Gila'

Hutan di Negara Ini Diinvasi

Ilustrasi cacing tanah (Natfot via Pixabay)


Jakarta, Elaeis.co - Hutan di 15 negara bagian Ameriksa Serikat (AS) dilaporkan telah diinvasi oleh ‘cacing gila’. Cacing dari genus Amynthas itu sangat invasif dan mempengaruhi kesuburan tanah.

‘Cacing gila’ bukan cacing asli AS. Dilansir CNN Indonesia dari Live Science, cacing yang juga dinamai cacing ular, cacing pelompat Asia, dan pelompat Alabama itu ditemukan pertama kali di Amerika Utara pada abad ke-19. Diduga cacing itu terikut kapal yang membawa tanaman dan kotoran dari kawasan lain.

Sejak itu cacing menyebar ke berbagai negara bagian. Belum bisa dipastikan bagaimana cacing bisa menyebar hingga ke berbagai penjuru negeri. Sejumlah ilmuwan menduga cacing itu menempel di ban truk atau hanyut di saluran air.

Penampakan ‘cacing gila’ mirip cacing tanah biasa, cuma lebih kecil dan warnanya kecoklatan. Tapi, kehadirannya justru mengancam kelangsungan hidup cacing biasa. Perkembangbiakannya dengan cara bertelur sangat cepat dan berlangsung tanpa pasangan. Warna telurnya sama dengan tanah. Anak cacing yang baru menetas langsung melahap nutrisi di lapisan atas tanah. Yang disisakan hanyalah butiran kasar mirip bubuk kopi.

Akibatnya, tanah yang kurang nutrisi akan semakin rusak. “Satu hal yang menarik, cacing ini tidak hanya mengubah struktur tanah dan dinamika unsur hara di dalamnya, tetapi mereka juga entah bagaimana menggantikan spesies cacing tanah lain yang sudah lebih dulu ada di sana,” kata Ahli ekologi University of Wisconsin-Madison, Brad Herrick.

Yang juga membuat para ilmuwan cemas adalah ‘cacing gila’ seperti kebal musim. Badai musim dingin baru-baru ini di Texas sepertinya cukup efisien membunuh Amynthas dewasa, tetapi kepompongnya diduga bisa bertahan.

Metode bakar untuk memusnahkannya juga dinilai belum efektif. Lewat sebuah studi yang dilakukan di tahun 2015, kebakaran hanya bisa mengurangi jumlah telur Amynthas yang menetas, tapi tidak memusnahkannya sepenuhnya.

 

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :