https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Imbas Integrasi Sawit-Sapi: Bisa Melindungi Petani dari Fluktuasi Harga Sawit

Imbas Integrasi Sawit-Sapi: Bisa Melindungi Petani dari Fluktuasi Harga Sawit

Ilustrasi integrasi sawit dengan sapi. Foto: kompas.id


Bengkulu, elaeis.co - Bagi petani sawit di Provinsi Bengkulu, memiliki kebun sawit selama ini dianggap sebagai investasi yang menjanjikan. Namun, ada investasi yang juga cukup menjanjikan bagi petani sawit, yakni beternak sapi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi, mengatakan ada peluang besar yang sering terabaikan petani sawit, yakni beternak sapi. Karena dengan beternak sapi, petani sawit akan memiliki banyak investasi yang menguntungkan.

"Tidak hanya berkebun sawit, beternak sapi juga tidak kalah menguntungkan," kata Syarkawi, Jumat (22/9).

Menurut Syarkawi, beternak sapi betina produktif minimal 4 ekor bisa menjadi langkah bijak. Dalam setahun, peternak bisa menghasilkan anak sapi sebanyak 4 ekor dengan bantuan teknik Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.

"Kawin suntik adalah cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) dari sapi pejantan produktif ke sapi betina," ujarnya.

Salah satu keunggulan kawin suntik adalah harganya yang terbilang murah, hanya sekitar Rp 300 ribu. Bayangkan, jika setiap tahun sapi melahirkan, maka dalam jangka waktu 4 tahun, petani sawit bisa memiliki 16 ekor sapi. Ini setara dengan nilai Rp 240 juta jika harga sapi per ekor mencapai Rp 15 juta seperti yang umumnya diperoleh.

"Hanya dengan modal 4 ekor sapi bisa menjadi 16 ekor di tahun keempat, dan di tahun kelima sudah bisa menjual beberapa ekor, dan kemudian jumlah sapi yang dikawin suntik juga akan semakin meningkat," ujarnya.

Investasi ini juga memberikan peluang lebih besar bagi petani sawit. Selain dari hasil penjualan sapi, peternak bisa memanfaatkan pupuk kotoran sapi untuk menggemburkan tanah sawit. Ini akan meningkatkan produktivitas kebun sawit mereka dan memberikan hasil yang lebih baik.

"Pupuk dari kotoran sapi juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman sawit, jadi bisa menghemat pembelian pupuk juga," ujarnya.

Tidak hanya itu, beternak sapi juga memberikan kestabilan pendapatan bagi petani sawit. Sebagai komplementer dari usaha sawit, beternak sapi memberikan diversifikasi pendapatan yang bisa melindungi petani dari fluktuasi harga sawit di pasar internasional.

"Dengan demikian, beternak sapi di kebun sawit bukan hanya sebuah alternatif, tetapi juga investasi cerdas yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi petani sawit," katanya.

Dengan kreativitas dan komitmen, ditambahkan, petani bisa memanfaatkan dua potensi besar ini untuk meningkatkan kesejahteraan  dan juga memperkuat sektor pertanian di Bengkulu.

Komentar Via Facebook :