https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Indonesia dan Negara-negara Afrika Perkuat Kemitraan di Bidang Sawit dan Kesehatan

Indonesia dan Negara-negara Afrika Perkuat Kemitraan di Bidang Sawit dan Kesehatan

Menlu Retno Marsudi berbicara di Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 di Badung, Bali. foto: Ist.


Jakarta, elaeis.co – Para kepala negara-negara Afrika yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, menunjukkan minat besar untuk memperkuat kerja sama dalam industri kelapa sawit dan kesehatan.

Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam pernyataan pers, Senin (2/9). "Saat bertemu presiden, yang banyak diminta adalah peningkatan kapasitas di sejumlah bidang, misalnya industri kelapa sawit," jelas Retno.

Menurutnya, beberapa negara Afrika telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Committee of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) atau asosiasi produsen sawit yang anggotanya terdiri dari beberapa negara.

Baca juga: Selain EUDR, Ternyata Sawit Harus Hadapi 2 Regulasi Lain dari Uni Eropa

"Ini menunjukkan ketertarikan negara-negara Afrika untuk memperkuat kerja sama di sektor kelapa sawit bersama Indonesia sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan industri kelapa sawit di negara masing-masing,” kata Retno.

Selain industri kelapa sawit, negara-negara Afrika juga mengajukan permintaan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang kesehatan. Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, misalnya, dibahas kerja sama ekonomi di sektor farmasi. Diskusi ini menekankan pentingnya transfer teknologi di bidang kesehatan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

Baca juga: Indonesia Promosikan Bahan Bakar dari Sawit untuk Penerbangan Sipil Internasional

Retno juga menyebutkan adanya perjanjian utama antara Indonesia dan Ghana untuk transfer teknologi kesehatan, serta antara Indonesia dan Kenya untuk transfer teknologi vaksin.

"Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita, dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral," tegasnya.

Acara HLF MSP 2024 ini mengusung tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change," sementara IAF ke-2 mengangkat tema "Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063." Forum ini bertujuan untuk mendorong perubahan inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.

Baca juga: GAPKI dan NPPAN Jalin MoU, Siap Perkuat Pasar Sawit RI di Nigeria

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansyuri, dalam pembukaan forum pada Minggu (1/9), menyebut bahwa Indonesia dan kawasan Afrika memiliki potensi besar dengan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar 4,4 triliun dolar AS (Rp68,34 kuadriliun) dan sumber daya alam yang melimpah.

“Dengan potensi besar ini, kita harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar,” ujarnya.

Pahala juga menekankan bahwa sektor-sektor seperti pariwisata dan perhotelan, perikanan tangkap dan budi daya, pengembangan infrastruktur pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas, merupakan potensi kerja sama utama antara Indonesia dan Zanzibar.


 

Komentar Via Facebook :