Berita / Internasional /
Indonesia Intip Peluang Ekspor Sawit ke Zimbabwe dan Zambia
Jakarta, Elaeis.co - Kementerian Perdagangan akan bekerja sama dengan Kedutan Besar Republik Indonesia untuk Zimbabwe dan Zambia.
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi mengatakan, saat ini hubungan Indonesia dengan negara di kawasan Afrika sangat baik.
Hubungan baik itu terjalin berawal pada 2018 saat pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menetapkan kemitraan baru dengan Afrika dengan mengadakan Indonesia Afrika Forum (IAF).
Kerja sama itu difasilitasi dan didukung oleh Indonesian Agency for International Development (IndoAID), atau Lembaga Pendanaan Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI). Hal ini pun dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan dagang atau kerja sama ekonomi.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Zimbabwe dan Zambia, Dewa, Afrika akan menjadi salah satu pusat ekonomi baru. Pada 2040, penduduk dunia yang tumbuh siknifikan hanya di Afrika dan Asia Pasifik, sehingga kedua wilayah tersebut diperkirakan menjadi pusat pertumbuhan dunia.
"Dengan demikian, Afrika menjadi pasar yang dapat kita manfaatkan. Bahkan, saat ini perdagangan dengan negara kawasan Afrika memang lagi meningkat. Di tahun 2019 lalu saja, peningkatannya mencapai 200 persen," kata Dewa dalam keterangannya.
Terkhusus Zimbabwe, pemerintah negara ini mempunyai visi 2030 menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.
Hal ini didukung dengan strategi rencana pembangunan lima tahun di negara itu, pertama 2020-2025 dan kedua 2025-2030. Zimbabwe juga memiliki perencanaan ekonomi yang jelas melalui strategi pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Nah, hal ini menjadi kesempatan untuk perdagangan dan investasi. Dari beberapa strategi tersebut akan menjadi peluang ekspor komoditas untuk diproduksi di Zimbabwe. Misalnya minyak kelapa sawit Indonesia diolah menjadi minyak goreng di Zimbabwe,” kata dia.
Bahkan khusus untuk produk jadi, kata Dewa, pemerintah Zimbabwe saat ini juga mempunyai kebijakan baru, yakni subsidi untuk para importir. Produk impor tersebut difasilitasi dengan tidak dikenakan bea masuk hingga produk tersebut terjual.
“Nah, ini memberikan dampak positif bagi perdagangan Indonesia. Karena itu, kami terus mencoba mempromosikan kepada pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan itu," kata dia.
Sementara untuk Zambia, pemerintah negara ini sangat berkomitmen dalam proses pemulihan ekonomi dan ini juga akan memberikan peluang bagi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga akan lebih diuntungkan dengan adanya perjanjian Africa Continent Free Trade Agreement (ACFTA).
Komentar Via Facebook :