https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Indonesia Minta Slovakia Tak Berlakukan Kebijakan Diskriminatif Terhadap Sawit

Indonesia Minta Slovakia Tak Berlakukan Kebijakan Diskriminatif Terhadap Sawit

Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Slovakia Denisa Sakova. foto: BPMI Setwapres


Jakarta, elaeis.co – Hari terakhir dalam lawatannya di Slovakia, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Ekonomi Republik Slovakia Denisa Sakova. Pertemuan bertempat di Kantor Wakil Perdana Menteri Slovakia, Senin (27/11).

Pada kunjungan perdananya di Slovakia ini, Wapres secara khusus membawa misi untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi antar kedua negara.

“Untuk optimalkan potensi kerja sama ekonomi, mohon dukungan Slovakia untuk dua hal. Pertama, negosiasi Indonesia-EU CEPA yang kita targetkan selesai akhir tahun 2023,” sebutnya dalam keterangan resmi BPMI Setwapres dikutip Selasa (28/11).

Lebih lanjut, Wapres meminta kepada Pemerintah Slovakia agar mempermudah kebijakan di bidang perdagangan sehingga dapat mempermudah alur kerja sama dengan Indonesia di sektor ekonomi dan pertanian.

“Kedua, memastikan tidak adanya hambatan dagang dan kebijakan diskriminatif terhadap ekspor produk sawit Indonesia, seperti Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan Peraturan Penegakan Perdagangan Internasional Uni Eropa (EUER), yang mengancam kelangsungan hidup petani kecil di Indonesia,” tukasnya.

Dia menjelaskan, diskriminasi EUDR yang menghambat ekspor sawit Indonesia telah menyebabkan petani menjadi korban. "Indonesia terus mengadopsi kebijakan ekonomi ramah lingkungan, sehingga tidak tepat jika sawit Indonesia dianggap dihasilkan dari kegiatan yang merusak lingkungan," jelasnya.

Di sisi lain, Wapres juga memiliki harapan besar terhadap perluasan bidang kerja sama pada sektor lain, seperti energi terbarukan, elektromobilitas, dan tidak tertinggal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun oleh pemerintah Indonesia.

“Saya harap investasi Slovakia di Indonesia dapat diperluas ke sektor-sektor penting, seperti energi terbarukan dan elektromobilitas, serta IKN,” ujarnya.

Menutup pertemuannya, Wapres meminta agar peningkatan ekspor dari Indonesia dapat dilakukan dengan Pemerintah Slovakia sebagai gerbang utama masuknya produk Indonesia ke Uni Eropa.

“Saya mengharapkan Slovakia dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, termasuk untuk produk halal,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Ekonomi Republik Slovakia Denisa Sakova menyampaikan pandangannya mengenai Slovakia yang siap bekerjasama untuk pengembangan infrastruktur lebih lanjut dan juga memperluas jaringan kerja sama di bidang ekonomi dan juga industri pertahanan serta meteorologi.

“Slovakia bisa menjadi hub sekaligus pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa dan Slovakia siap untuk bisa mengembangkan infrastruktur di Indonesia lebih lanjut, seperti Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, perkeretaapian, otomotif, PLTN, dan beberapa kerja sama dan kesepakatan industri pertahanan dengan Kemenhan, serta juga dengan BMKG untuk stasiun meteorologi di bandara Indonesia,” jelas Denisa.

“Slovakia akan mendukung negosiasi Indonesia di EU-CEPA, seperti yang telah dilakukan untuk Singapura dan Vietnam,” tambahnya.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Director General of SARIO Robert Šimončič, Deputy of Competitiveness Section Juraj Dobšovič, Deputy of Foreign Trade Department Laura Sroková, serta Department of European Affairs and Business Cooperation Roman Jakubovič.

Sementara Wapres didampingi oleh Duta Besar RI di Bratislava Pribadi Sutiono, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.


 

Komentar Via Facebook :