Berita / Nusantara /
Industrialisasi Sawit Indonesia Berawal di Kampung ini
Kuala Simpang, Elaeis.co - Peringatan ke-110 Hari Sawit Indonesia yang jatuh setiap tanggal 18 November dipusatkan di Lapangan Kebon Desa Karang Baru, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Tempat itu dipilih untuk mengenang awal mula tonggak industrialisasi perkebunan sawit yang ditandai dengan beroperasinya Socfin SA di Sungai Liput, Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 1911.
Saat berpidato dalam acara tersebut, Sugiartana selaku Direktur Umum Socfindo sangat hafal dengan sejarah Socfin dan asal-usul sawit di Indonesia.
Kata dia, bermodal empat butir sawit dari Afrika di Lands Plantentuin te Buitenzorg atau Kebun Raya Bogor pada tahun 1817, sawit berkembang menjadi tanaman pagar.
Lalu sawit coba ditanam di berbagai daerah di bawah kekuasaan kolonial Belanda di Nusantara. Tapi gagal.
Tahun 1908, seorang pria yang sangat tertarik terhadap perkembangan sawit, Adrien Hallet, mendirikan Socfin SA di Belgia.
"Lalu Adrien mencoba menanam sawit di sejumlah wilayah di Indonesia, Malaysia, dan Afrika. Saat menanam di Sungai Liput tahun 1911, ternyata berhasil. Sawit yang ditanam tumbuh subur," kata Sugiartana.
Perkembangan itu membuat Adrien semakin bersemangat. Tahun 1918 penanaman sawit diperluas ke Pulau Raja, Kabupaten Asahan, dan 1927 di Matapao dan Negeri Lama, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Kesuksesan Adrien mengembangkan perkebunan sawit lalu dilanjutkan Robert Hallet, anaknya. Socfin SA sempat dinasionalisasi pemerintah Indonesia pada tahun 1958 dan saat ini dikenal dengan PT Socfin Indonesia (Socfindo). Kini Socfindo berkembang menjadi perusahaan yang disegani dan memegang teguh prinsip sawit yang berkelanjutan. Socfindo juga menjadi salah satu produsen benih yang paling banyak menyalurkan kecambah sawit unggul.
Komentar Via Facebook :