Berita / Sumatera /
Ingatkan Petani Sawit soal Pupuk, APKS: Pakai Organik Aja, Tanah di Bengkulu Dari Dulu Subur
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit diminta untuk berhenti bergantung pada pupuk kimia karena selain harganya tinggi juga membuat tanah menjadi tidak subur.
Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashury menilai mahalnya harga pupuk kimia saat ini hal yang baik karena bisa menurunkan penggunaannya di areal perkebunan dan pertanian lain.
"Kalau kita mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mau beralih ke yang organik, maka itu telah menjaga kesuburan tanah di Bengkulu," kata Edy, kemarin.
Menurut Edy, menggunakan pupuk kimia dapat merusak kesuburan tanah. Bahkan lahan yang telah diberi pupuk kimia akan kehilangan tingkat kesuburannya hingga 40 persen. Sehingga memerlukan pemulihan diatas 10 tahun lamanya.
"Karena itu kita mendorong petani kelapa sawit menggunakan metode tanam organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.
Lebih jauh disampaikannya, jika penggunaan pupuk kimia untuk penyuburan tanah, petani keliru. Sebab pada dasarnya kondisi tanah di Indonesia sudah subur dan tidak perlu bantuan pupuk kimia.
Ia mencontohkan, hutan-hutan di Bengkulu tidak pernah diberikan pupuk kimia. Namun, tetap tumbuh dan berdaun lebat. Hal ini mengindikasikan bahwa tanah di Bengkulu sudah subur dari dahulu.
"Jadi tidak perlu pakai pupuk kimia, cukup pakai pupuk organik saja, karena tanah di Indonesia termasuk Bengkulu sudah subur dari zaman dulu. Cukup pakai pupuk organik saja sudah bagus, seperti kotoran sapi, kambing, dan ayam," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :