https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ingin Beralih ke Sawit, Petani Karet Butuh Pendampingan

Ingin Beralih ke Sawit, Petani Karet Butuh Pendampingan

Petani karet di Inhu mengganti tanamannya menjadi sawit. Foto: Hamdan/elaeis.co


Rengat, elaeis.co - Banyak petani karet di Kabupaten Indragiri Hulu (inhu), Riau, mengganti tanamannya menjadi sawit karena harga karet tak bisa mendongkrak perekonomian mereka. Namun tidak sedikit petani karet terpaksa bertahan karena tidak memiliki modal beralih ke sawit.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhu, Martimbang Simbolon, mengatakan, banyak petani karet mengaku sangat ingin mengganti kebunnya dengan tanaman sawit karena pertimbangan harga.

“Masalahnya, bila karetnya ditumbang, mereka tidak punya sumber pendapatan lagi. Tapi kalau tidak beralih ke sawit, pendapatan dari karet tidak maksimal dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Seperti simalakama jadinya,” katanya kepada elaeis.co, Selasa (15/3/22).

Dari pengakuan sejumlah petani, saat ini hasil dari kebun karet petani hanya cukup untuk membeli beras. “Tidak cukup untuk biaya anak sekolah, pasalnya harga karet hanya Rp 8.000/kg di tingkat petani,” sebutnya.

Menurutnya, pemerintah harus melakukan dua hal untuk menyelamatkan petani karet. Pertama, menetapkan harga karet di kisaran Rp 12.000/kg. “Harga jangan kalah dengan sawit supaya ekonomi petani karet stabil,” tukasnya.

Dan bagi yang ingin beralih ke sawit tapi kekurangan modal, menurutnya, pemerintah harus hadir membantu pembiayaan dengan menggandeng perbankan.

“Selain memfasilitasi pendanaan, pemerintah juga harus membimbing petani agar kelak hasil kebun sawitnya maksimal. Lakukan pendampingan mulai dari penyiapan bibit sawit yang akan digunakan sampai dengan cara tanam dan pola pemupukan yang baik dan benar,” tukasnya. 


 

Komentar Via Facebook :