Berita / Serba-Serbi /
Ingin Naik Kelas, Penyuplai TBS ini Belajar Lagi
Subulussalam, Elaeis.co - “Saya ingin jadi pengusaha besar, penyuplai buah sawit skala besar.”
Ungkapan itu dilontarkan tanpa nada ragu oleh pemilik sekaligus Direktur Utama CV Mandiri Aman Sentosa (MAS), Ir Netap Ginting, kepada Elaeis.co, Rabu (29/9/2021) pagi.
Kalimat itu sekaligus menjawab pertanyaan kenapa petani sekaligus pengusaha yang sudah mapan sepertinya masih mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) dan Sosialisasi Penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diadakan di Hotel Khairulsyah Subulussalam dari tanggal 28 September hingga 30 September 2021.
Bimtek itu diadakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal Kota Subulussalam.
“Saya ikut bimtek ini agar CV MAS tidak hanya jadi pemain di Subulussalam, tapi juga jadi penyuplaian besar TBS di Provinsi Aceh,” tukasnya.
Selain menyimpan ambisi besar, ia juga merasa harus mengikuti pelatihan itu agar lebih paham apa saja kewajiban yang harus ditunaikan kepada negara.
“Nilai investasi CV MAS milik saya sudah di atas Rp1 miliar. Sesuai amanah undang-undang, saya harus melaporkan kegiatan penanaman modal CV MAS setiap 6 bulan,” jelasnya.
Dia yakin hasratnya mengembangkan usaha tidak akan terealisasi jika tidak melaksanakan kewajiban. “Salah satu kunci menuju cita-cita itu adalah mematuhi peraturan pemerintah, khususnya peraturan Kementerian BKPM/Investasi,” sebutnya.
“Saya sangat yakin bisnis yang terkait kelapa sawit adalah bisnis yang keberlanjutan dan sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Lagi pula, yang kami lakukan selama ini ternyata ikut menolong petani sawit, menyerap TBS hasil panen mereka,” tegasnya.
Komentar Via Facebook :