https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Ini Dampak Buruk Integrasi Sapi di Kebun Sawit

Ini Dampak Buruk Integrasi Sapi di Kebun Sawit

Ternak sapi di kebun sawit. Elaeis.co/Sany


Palembang, elaeis.co - Meski memiliki potensi ekonomi bagus, ternyata terdapat dampak buruk integrasi sapi di kebun kelapa sawit. Kendati demikian, bukan serta merta integrasi sapi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuhnya hama ganoderma bagi tanaman kelapa sawit.

"Sebetulnya perlu ada penelitian yang dalam untuk membuktikan apakah beternak sapi di kebun kelapa sawit menjadi faktor tumbuhnya Ganoderma," ujar Sekretaris DPW Apkasindo Sumsel, M Yunus saat berbincang bersama elaeis.co, Rabu (19/4/2022).

Walaupun begitu, Yunus menduga ada indikasi hal tersebut menjadi pemicu. Bahkan Yunus mengatakan memelihara langsung sapi dengan jumlah yang banyak tanpa dikandangkan di kebun kelapa sawit justru menimbulkan dampak buruk. 

Misalnya kebun kelapa sawit justru akan tampak kotor lantaran banyaknya limbah ternak yang berserakan. Ini juga berpotensi menimbulkan jamur yang mengganggu.

Berserakannya kotoran tadi juga dapat menggangu petani atau pekerja kelapa sawit. Baik saat proses panen atau perawatan lainnya.

"Ternak juga tidak bisa dibilang ramah terhadap kelapa sawit yang berusia masih muda. Bisa saja rusak baik itu daunnya dimakan oleh sapi, di tanduk atau malah dipijak-pijak," paparnya.

Menurut Yunus, alangkah baiknya jika beternak itu saip dikandangkan. Artinya diberi batas ruang geraknya. Namun pakan masih bisa menggunakan limbah dari kelapa sawit. Mulai dari daun, bungkil, dan rumput liar yang tumbuh di bawah pohon kelapa sawit.

"Takutnya jika tidak di kandang, sapi tersebut justru masuk ke kebun petani lain. Ini bisa menimbulkan gejolak antar petani," tuturnya.

Ia mengakui cara integrasi adalah upaya beternak dengan biaya yang murah meriah. Namun cara ini sebenarnya hanya memperbanyak jumlah ternak bukan bertujuan untuk penggemukan seperti di kandang.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :