https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Setelah 100 Tahun

Ini Efek Keberadaan Perkebunan Sawit di Sebuah Daerah

Ini Efek Keberadaan Perkebunan Sawit di Sebuah Daerah

Beberapa pekerja menaikkan tandan buah segar sawit ke dalam bak truk pengangkut di perkebunan milik PT Citra Borneo Indah (CBI) di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, beberapa waktu


Yogyakarta, elaeis.co - Dari 34 provinsi di Indonesia, 23 di antaranya merupakan sentra perkebunan kelapa sawit.

Dan terbukti, selama bertahun-tahun perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dan perkotaan di puluhan sentra perkebunan sawit itu.

"Bahkan, perkebunan sawit dapat kemajuan ekonomi dapat meningkatkan suatu daerah menjadi Kabupaten hingga ke Provinsi," kata Keluarga Alumni Instiper Yogyakarta (KAINSTIPER), Priyanto PS, dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Sabtu (30/4/2022).

Ia mengatakan, hal itu menunjukan adanya keberhasilan pembangunan yang berbasis perkebunan kelapa sawit, sekaligus telah mampu mendongkrak pembangunan nasional.

Pembangunan yang berlanjut di kota-kota besar, kata Priyanto, bersumber pula dari pabrik pengolahan minyak sawit yang menghasilkan produk minyak goreng (migor) baik curah maupun kemasan, berbagai minyak makanan, hingga produk turunan lainnya.

Ia melihat hal ini sebagai sebuah keberhasilan, dan hal itu merupakan dinamika proses lanjutan dari pendekatan pasar yang sangat dibutuhkan industri turunan minyak sawit.

Hasilnya, kata dia, sudah lebih dari 100 tahun keberadaan perkebunan kelapa sawit berhasil dikembangkan dan bertumbuh menjadi industri penopang devisa negara  dari sektor non migas.

Baginya, keberhasilan ini, tak lepas berhasilnya Indonesia memproduksi secara masif produk minyak goreng sawit yang di kemudian hari menjadi primadona minyak nabati dunia hingga saat ini.

"Kondisi di atas menggambarkan keberadaan minyak sawit sebagai bisnis agrikultur memegang peranan penting bagi perekonomian global, termasuk Indonesia," ucap Priyanto.

Ia lalu mencuplik data dari Bank Dunia (2008) yang menyebutkan perekonomian dapat bertumbuh melalui proses pembangunan ekonomi, yang merupakan salah satu redefinisi yang dilakukan secara terus menerus oleh sektor pertanian, manufaktur dan jasa.

Karena itu, ia mengingatkan semua pihak bahwa pembangunan yang lancar dan berkesinambungan dapat dimulai dari pedesaan, khususnya melalui sektor pertanian.

Sebab, sektor pertanian yang mencakup perkebunan sawit juga memiliki gambaran yang sama akan adanya keberhasilan pembangunan ekonomi dan berdampak pada pertumbuhan sebuah daerah yang dulu terpencil menjadi berkembang dan maju.

Komentar Via Facebook :