Bengkulu, elaeis.co - Minyak yang didapatkan dari kelapa sawit relatif lebih baik untuk dikonsumsi dibandingkan dengan minyak nabati komoditas lainnya seperti kedelai dan bunga matahari. 

"Sebenarnya semuanya tidak sehat kalau dikonsumsi secara berlebihan. Tapi kalau mau membanding-bandingkan, minyak kelapa sawit lebih baik dibandingkan minyak nabati lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, kemarin.

Menurutnya, minyak sawit lebih baik karena kandungan asam lemak jenuh dan lemak tidak jenuhnya seimbang. Sementara minyak nabati lain, komposisinya selalu tidak imbang.

"Minyak kedelai mengandung 85-90% asam lemak tidak jenuh, 10-15% asam lemak jenuh. Sebaliknya, minyak kelapa memiliki kandungan 85-90% asam lemak jenuh, sementara yang 10-15% asam lemak tidak jenuh," sebutnya.

Keseimbangan kandungan asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh, menurutnya, membuat minyak sawit paling cocok dan efisien untuk minyak goreng.
 
"Stabilitasnya tinggi, tidak mudah tengik, sehingga produk gorengannya awet dan tidak mengandung radikal bebas tinggi," tuturnya.

Ia mengaku, asam lemak tidak jenuh minyak sawit memang tidak seistimewa minyak kedelai. Tapi minyak sawit bisa digunakan untuk menggoreng sehingga memberi sumbangan nutrisi dan zat gizi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuhnya bagi tubuh.

Minyak sawit juga mengandung omega 9 yang berfungsi untuk membangun dinding sel dan membran sel tubuh. Selain itu kebutuhan lemak dalam tubuh mulai dari otak yang bahan baku utamanya adalah kolesterol, diperoleh dari asam lemak jenuh.

"Asam lemak jenuh sawit itu pembangun kolesterol otak kita. Jadi, tubuh kita juga perlu kolesterol. Hanya memang jika kolesterol dari makanan terlalu tinggi, maka tidak sehat. Namun tubuh kita mampu mensintesis kolesterol dari asam lemak jenuh tersebut," tutupnya.