Pekanbaru, Elaeis.co - Salah satu hasil olahan yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit adalah minyak nabati. Dimana saat ini permintaan minyak nabati dunia tumbuh rata-rata 8,5 juta MT.

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari menjelaskan perkebunan kelapa sawit berkontribusi sebesar 45% permintaan minya nabati dunia tadi. Selain berkontribusi hampir separuh permintaan minyak nabati dunia tadi, penggunaan lahan di perkebunan sawit juga lebih produktif.

"Dibandingkan komoditi lain, perkebunan sawit justru lebih hemat dalam penggunaan lahan," ujarnya dalam gelaran Seminar Nasional yang Ditaja Universitas Riau beberapa waktu lalu.

Rincinya, untuk kacang-kacangan dalam satu hektar hanya menghasilkan 0,7 ton minyak nabati. Kemudian bunga matahari hanya 0,6 ton/hektar, kedelai 0,4/hektar. Sedangkan untuk kelapa sawit dalam satu hektar dapat menghasilkan 4 ton minyak nabati.

"Dengan begitu maka kelapa sawit menjadi komoditi yang sangat cocok untuk mensukseskan program perkebunan berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia," paparnya.

Mendukung terus berlangsungnya produktifitas perkebunan kelapa sawit di Nusantara, saat ini hilirisasi industri kelapa sawit menjadi perhatian khusus BPDPKS.

Di samping itu, program peremajaan sawit rakyat (PSR) juga terus digaungkan hingga saat ini. Meski begitu saat ini program PSR tersebut tengah dihadapkan beragam permasalahan.