Bengkulu, elaeis.co - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah terbukti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa di Bengkulu.

"PSR tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan tetap menjaga luasan lahan agar perkebunan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimal, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy, Jumat (16/6).

Selain itu, katanya, PSR juga menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja baru. Para petani sawit mempekerjakan lebih banyak pekerja lokal dalam berbagai tahap produksi, mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan kelapa sawit. 

 "Program PSR menciptakan efek berantai yang bermanfaat bukan hanya bagi petani sawit, tapi juga bagi masyarakat luas. Program ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran di daerah pedesaan," tukasnya.

Selain itu, menurut Bickman, dengan adanya program ini, maka para petani sawit memiliki akses yang lebih baik ke pasar dan pembiayaan yang lebih mudah untuk pengembangan usaha mereka. Hal ini mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan petani sawit, serta membantu mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi lainnya.

 "Program PSR telah terbukti menjadi salah satu inisiatif yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan masyarakat di desa. Kami akan terus meminta pemerintah pusat untuk memperluas program ini agar lebih banyak masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Kami juga meminta petani sawit yang ikut program PSR haruslah benar-benar serius mengikutinya," ujarnya.

"Daerah juga dapat manfaat dari PSR. Dengan meningkatnya produksi kelapa sawit, Bengkulu dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen  kelapa sawit di Indonesia," tambahnya.