https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Investor India Lirik Kebun Sawit di Sumsel

Investor India Lirik Kebun Sawit di Sumsel

Kredit Foto: Istimewa


Palembang, elaeis.co - Hingga satu pekan ke depan, Dinas Perkebunan Sumatera Selatan (Sumsel) diharuskan sudah dapat menentukan kawasan potensial untuk pendirian pabrik kelapa sawit (PKS) baru. Ini buntut dari adanya investor asing asal India yang berniat untuk mendirikan PKS di wilayah tersebut.

Analis PSP Madya Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan, PKS yang akan didirikan itu rencananya berkapasitas 30 ton perhari. Dimana saat ini peralatan juga sudah siap untuk diterapkan disebuah pabrik.

"Saat ini penentuan lokasi memang belum final. Kita masih lakukan survei," paparnya kepada elaeis.co, Kamis (26/5)

Rudi menambhakan, lokasi akan berfokus pada kebun yang mayoritas adalah milik petani swadaya. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu kebun plasma dan operasional PKS lainnya.

"Nanti pabrik ini sebagai percontohan. Jika hasilnya potensial maka alat yang digunakan akan kita sebar ke kabupaten kota. Kita akan undang para petani dan pengusaha untuk melihat kinerja mesin yang digunakan nanti," paparnya 

Hingga saat ini jelas Rudi, sudah beberapa lokasi disambanginya. Seperti di wilayah Banyuasin dan sebagainya. Namun memang pihaknya belum menentukan titik lokasi pendirian pabrik berkapasitas 30 ton/harinya.

"Lokasi itu idealnya dekat dengan air, listrik dan kondisi kebun yang bagus. Kita masih terus lakukan survei," terangnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau agar Dinas Perkebunan Kabupaten kota ikut berpartisipasi mengajukan profil kepada Tim penilai Kelayakan lokasi PKS Mini. Diharapkan dengan pengajuan itu akan membantu dalam menentukan titik lokasi tadi.

"Kalau antusias petani tinggi untuk pengadaan PKS baru ini. Namun kita fokuskan penambahan satu PKS ini terlebih dahulu. Sebab cukup beresiko, dimana PKS mini itu biaya operasionalnya tinggi. Namun investor India ini yakin PKS akan berjalan maksimal. Dimana India juga merupakan negara pengimpor CPO terbesar saat ini," tutupnya.

Komentar Via Facebook :