Berita / Nusantara /
Istri Gubernur Maluku Joget Tanpa Masker Berujung Minta Maaf
Jakarta, Elaeis.co - Di masa pandemi COVID-19 ini, semua orang wajib memakai masker. Publik ramai mempergunjingkan perilaku istri pejabat daerah yang dansa-dansi tanpa pakai masker saat pandemi.
Keramaian publik itu sempat terdeteksi di media sosial. Mereka menyoroti istri dari Gubernur Maluku Murad Ismail, Widya Murad yang sedang berjoget tanpa menggunakan masker. Video berisi joget tanpa masker beredar di internet.
"Video tersebut jauh sebelum diberlakukan PPKM saat ini. Itu video lama," kata Kepala Dinas Kominfo Maluku Semmy Huwae saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (12/7/2021). Dilansir detik.com.
Menurut Huwae, masyarakat Maluku pasti tahu sepak terjang Widya dalam kegiatan di Maluku, khususnya dalam memerangi stunting, gizi buruk, dan masalah penting lainnya. Viralnya video joget tanpa masker dinilainya sebagai cara pihak yang sengit kepada Yang Terhormat Ibu Widya, supaya citra Ibu Widya jatuh. Begitulah pendapat Semmy Huwae.
Lagi pula, Widya istri Gubernur Maluku juga berjoget tanpa masker karena memenuhi ajakan ibu-ibu. Dia bukan berjoget sendirian.
"Sangat tidak sopan kalau beliau menolak ajakan ibu-ibu lainnya untuk sekadar berjoget, apalagi ini respons sukacita," ujarnya.
Selanjutnya, Widya meminta maaf:
Widya meminta maaf atas beredarnya video yang menampakkan dirinya tidak mematuhi protokol kesehatan. Dalam permintaan maafnya, Widya menyebut video itu merupakan video lama dan diambil sebelum Kota Ambon melakukan pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) mikro, namun dia tidak menyebutkan kapan aksi joget itu dilakukannya.
Berikut ini keterangan lengkap istri Murad, yang diunggah di akun Facebook miliknya Widya MI seperti dilihat detikcom, Senin (12/7);
Assalamualaikum,
Selamat pagi
Salam sejahtera
Syalom....
Basudara semua....
Terkait dengan video yang telah beredar luas, melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan permintaan maaf karena bagaimanapun sudah menampakkan saya dalam posisi sedang tidak mematuhi prokes. Padahal selama ini dalam setiap aktivitas, bisa dilihat dalam berbagai publikasi, saya selalu berusaha mematuhi prokes, terutama dalam menggunakan masker.
Bukan maksud membenarkan diri, tapi perlu saya jelaskan di sini, kalau waktu itu, pas selesai makan ada rekan yang mengajak untuk sekedar memeriahkan pertemuan malam itu, jadi saya pun spontan berdiri dan turut serta karena menghargai, sehingga masker yang harusnya saya pakai tergantung di dada. Itu tentu sebuah keteledoran yang perlu menjadi bahan evaluasi bagi saya dan bagi kita semua, semoga ke depan bisa lebih baik.
Berikutnya, perlu saya jelaskan pula, bahwa peristiwa yang viral lewat video itu bukan terjadi pada saat telah diberlakukannya PPKM di Kota Ambon. Saya tentu tidak ingin membenarkan diri, telah tidak menggunakan masker, tapi memposting satu video lama dan memberikan keterangan seolah-olah itu kejadian baru, atau terjadi saat berlakunya PPKM juga adalah tindakan yang saya kira kurang etis, tidak proportional, tendensius dan kental nuansa politisnya.
Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf, dan sembari mengajak kita semua, marilah bersama, terutama yang ada di Kota Ambon tetap menjaga diri dan keluarga kita. Saya sendiri karena melihat situasi yang kurang kondusif, sudah lebih dari seminggu ini tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan juga membatalkan sejumlah pertemuan yang sebelumnya sudah diagendakan.
Terima kasih atas kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak, walau ada yang disampaikan dengan kurang elok, saya menerimanya dengan lapang dada, dan sekali lagi berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Stay safe, kalau bisa katong tado di rumah, terutama selama PPKM berlaku.
Ambon, 11 Juli 2021
Salam sayang dan salam hormat for basudara samua...
Wassalamualaikum,
Salam sejahtera
Syaloom...
Widya Pratiwi
Komentar Via Facebook :