https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Istri Petani Sawit Dilatih Tingkatkan Pendapatan Keluarga

Istri Petani Sawit Dilatih Tingkatkan Pendapatan Keluarga

Krisna, manajer program Widya Erti Indonesia (kanan) menerima sertifikat penghargaan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Inhu, Isnidar. Foto: Hamdan/elaeis.co


Rengat, elaeis.co - Ibu-ibu anggota kelompok wanita tani (KWT) Asosiasi Karya Serumpun di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (inhu), Provinsi Riau, dilatih mengembangkan produk lokal. Hasil karya mereka diharapkan bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga di luar penghasilan dari hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Pelatihan bertema ‘Sosialisasi Program Pemberdayaan Ekonomi KWT’ itu ditaja oleh Widya Erti Indonesia (WEI). Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Belilas, Kamis (4/8), diikuti 145 ibu-ibu dari sepuluh KWT.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Isnidar, mengatakan, adanya pendampingan seperti ini diharapakan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga petani

"Saya atas nama Pemkab Inhu mengapresiasi adanya pendampingan dalam kegiatan ini sebagai upaya peningkatan taraf hidup lewat usaha ekonomi produktif. Diharapkan kegiatan ini mendatangkan manfaat baik dari segi peningkatan gizi maupun pendapatan keluarga,” katanya.

Manager Program Widya Erti Indonesia, Krisna, menjelaskan bahwa lembaga tersebut merupakan organisasi non profit yang fokus pada peningkatan hidup masyarakat desa dan kaum marginal.

Sejumlah kegiatan sudah dijalankan di Inhu sejak 2017 dengan melatih sekitar 1.000 petani kelapa sawit swadaya hingga terbentuk kelompok yang disebut Asosiasi Perkumpulan Pekebun Karya Serumpun. 304 petani anggota asosiasi itu bahkan sudah berhasil mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). 

"Kami berharap dapat dukungan Pemkab Inhu untuk meningkatkan keterampilan istri pekebun sawit agar bisa berperan mengangkat ekonomi keluarga,” tukasnya.

Dia menjelaskan bahwa pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas pengetahuan anggota kelompok, mulai dari pengembangan produk lokal dan kemasan, pemasaran digital, pengelolaan keuangan, hingga penyusunan proposal pendanaan.

“Juga diberi pelatihan bagaimana mengakses pasar dan akses finansial atau modal,” jelasnya.

“Tak hanya dibekali edukasi terkait pemberdayaan ekonomi, anggota KWT juga diberikan materi terkait kesetaraan gender dalam rumah tangga dan tempat kerja,” tambahnya.

 

Komentar Via Facebook :