Berita / Komoditi /
Jadwal Panen Sawit Berubah, Aspekpir Bilang Begini
Pekanbaru, elaeis.co - Hari raya Idul Fitri menjadi momen masyarakat untuk pulang ke kampung halaman atau yang lebih familiar dengan kata mudik. Ternyata mudik ini juga berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit. Baik itu plasma maupun perkebunan swadaya.
Sebab, banyak pekerja kelapa sawit melakukan mudik ke kampung halamannya selama lebaran. Nah salah satu faktor yang dipengaruhi adalah rotasi atau jadwal panen kebun kelapa sawit.
Dari pengamatan Ketua Umum Aspekpir Indonesia, Setiyono, rotasi panen ala terganggu pada sebelum lebaran itu tiba. Dimana pekerja tentu meminta untuk memajukan masa panen agar dirinya dapat mudik ke kampung halaman. Atau hanya sekedar mengejar waktu libur pabrik kelapa sawit (PKS).
"Nah jadi kalau dipercepat belum waktunya panen akan dilakukan pemanenan. Tentu kualitas produksi tidak akan maksimal. Karena kadang buah mengkal juga akan dipanen untuk antisipasi libur selama lebaran," paparnya.
Kemudian selanjutnya adalah panen usai libur lebaran. Terkadang pada masa panen ini pekerja justru belum pulang dari kampung halaman. Akhirnya panen kelapa sawit tadi telat dan buah akan terlalu masak. Ini juga kata Setiyono tidak bagus. Karena akan berpengaruh pada harga saat dijual ke PKS.
Terlebih lagi kebun swadaya. Terlalu mepet dengan hari PKS tutup maka harga TBS akan ditekan serendah mungkin. Ini juga kadang dilatarbelakangi oleh stok TBS yang melimpah.
"Nanti kondisi yang sama juga terjadi pada panen usai libur. Antrian TBS juga akan panjang dan PKS akan kembali mengeluarkan harga sesukanya," bebernya.
Untuk masalah harga, memang hanya terjadi pada kebun kelapa sawit swadaya. Pada kebun plasma harga tidak akan berpengaruh lantaran sudah ada kesepakatan.
Kondisi ini memang hanya berdampak terhadap produksi. Sementara tanaman tidak terlalu terdampak signifikan.
"Tanaman rusak, tidaklah. Kan yang diganti hanya jadwal panen. Ini juga bisa dilakukan perawatan kembali," tandasnya.
Komentar Via Facebook :