Berita / Nusantara /
Jalankan Inisiatif Dekarbonisasi, PTPN IV PalmCo Optimis Tekan 40% Emisi di 2030
Jakarta, elaeis.co - PTPN IV PalmCo, Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), optimis mampu berkontribusi mengurangi 40% emisi karbon di tahun 2030 dan mencapai net zero emission sebelum tahun 2060. Angka ini melampaui sasaran dekarbonisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Optimisme ini disampaikan oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa dalam talkshow inspirasi 'Green Harmony Forum' di Gedung Digital Learning Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan dr Mansyur, Medan, Rabu (31/7) lalu. Kegiatan ini juga dihadiri pendiri BenihBaik.com yang juga merupakan wartawan senior Andy F Noya serta aktris cantik berdarah Batak Prisia Nasution.
Menurut Jatmiko, dengan bisnis yang ada saat ini, pada tahun 2030 nanti total emisi karbon yang diproduksi PTPN adalah 2,35 juta ton CO2e. “Emisi di PTPN Grup sebagian besar datang dari gas methane yang keluar dari limbah cair," sebutnya.
Baca juga: Tingkatkan Literasi, Petani Mitra dan Karyawan PTPN IV Regional III Ikut Sekolah Lapang Iklim
Perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif dekarbonisasi, yakni suatu upaya yang dapat membatasi produksi karbon dioksida yang menjadi faktor kunci dalam menangani perubahan iklim. "7 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) PalmCo yang beroperasi saat ini mampu mengcapture methane tadi, lalu mengkonversinya menjadi energi baru terbarukan (EBT). Saat ini kita sudah berhasil membatasi 150 ribu ton CO2e,” paparnya.
Lebih jauh, PalmCo telah menetapkan inisiatif-inisiatif baru hingga 2030 yang akan memberikan tambahan penekanan emisi karbon dioksida sebesar 787 ribu ton CO2e.
“Ke depan kita akan perluas, akan ada penambahan jumlah PLTBg, lalu Biogas Co-firing, hingga Bio CNG yang mampu menurunkan sebesar 937 ribu CO2e atau hampir 40% dari 2,35 juta ton emisi PTPN Grup. Hal ini melampaui target Bussiness As Usual Indonesia yg menyasar 31,98% di tahun 2030,” ungkap Jatmiko.
Baca juga: Politeknik Kampar Latih Puluhan Karyawan PTPN IV Regional III
Selain itu, sebagai perusahaan yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia, PalmCo juga mampu menyerap karbon dalam jumlah sangat besar melalui tanaman sawit yang dimilikinya. “Selain membatasi emisi yang dihasilkan, dengan luas sawit tertanam 523 ribu hektar, maka mampu menyerap 6 juta ton karbon per tahun,” tukasnya.
Argumen inilah yang membuatnya optimis PalmCo akan berkontribusi besar dalam menekan emisi dan mempercepat net zero emission sebelum 2060.
“Hingga 2050 target kita 50 pabrik sawit telah memiliki fasilitas EBT. Sejalan dengan arahan pemegang saham, pastinya kita ingin berkolaborasi dengan semua pihak serta membantu industri sejenis dan lainnya untuk mengakselerasi dekarbonisasi ini. Bersama-sama kita mampu mewujudkan net zero emission bahkan lebih cepat dari tahun 2060,” harapnya.
Baca juga: Susun RKAP 2025, PTPN IV Regional III Andalkan Digitalisasi dan Mekanisasi
Andy F Noya menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya dekarbonisasi PalmCo. “Tapi saya baru mendengar ternyata sawit daya serap karbonnya lebih tinggi dari pada hutan. Itu akan saya kroscek,” ujarnya.
Ia mengaku selama ini memiliki stigma yang buruk tentang sawit. Mulai dari isu deforestasi, pekerja anak dan pelanggaran HAM, hingga perusak lingkungan.
Namun setelah mendengarkan pemaparan tentang mitos dan fakta kelapa sawit oleh Jatmiko, Andy bertekad akan melakukan riset.
“Selaku jurnalis, saya selama ini kerap melihat terjadi konflik sosial saat pembukaan lahan karena ada juga perusahaan mencaplok lahan masyarakat dengan kompensasi tidak adil bahkan masyarakatnya tidak diberdayakan. Maka saya juga salut dengan PalmCo yang ternyata mampu memberdayakan petani sawit dengan sangat baik,” katanya.
Baca juga: PTPN IV Regional III Komit Sehatkan dan Cerdaskan Generasi Penerus
Andy juga kagum saat mengetahui PTPN IV PalmCo memberdayakan UMKM pandai besi tempatan dan membeli alat panennya 100 persen dari pandai besi lokal. “Ini keren. Memodali UMKM, melatih, dan membeli produksinya. Saya dari dulu heran kenapa untuk barang yang bisa diproduksi oleh UMKM, tapi kita malah impor,” sebutnya.
Saat membuka talkshow itu, Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin berharap kegiatan yang dilaksanakan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
"Eksplorasi dan perilaku kita yang tidak ramah terhadap lingkungan, mempengaruhi keberlangsungan bumi. Dari kegiatan ini, bisa kita gali cara atau upaya memperbaiki perilaku serta mengetahui akibat kerusakan lingkungan. Sebab, peduli terhadap perubahan iklim menjadi hal yang penting dan berpengaruh terhadap kehidupan dan keberlanjutan hidup anak cucu kita," pungkasnya.
Baca juga: Optimis Juara, Kesebelasan PTPN IV Regional III Siap Hadapi Rohul di Final
Acara ini juga dirangkai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PTPN IV dan Benihbaik.com dan dilanjutkan dengan penanaman 500 pohon trembesi dan 500 pohon tabebuya di pinggir Sungai Deli yang dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni.
Komentar Via Facebook :