Berita / Nusantara /
Jamin Harga TBS, Pemerintah Diminta Bantu Petani Dirikan Pabrik
Jambi, elaeis.co - Ketergantungan petani sawit pada pabrik kelapa sawit (PKS) masih sangat besar. Akibatnya, tak jarang petani jadi korban permainan harga oleh PKS nakal.
Seorang aktivis lingkungan asal Jambi, Feri Irawan, menilai ketergantungan tersebut merupakan persoalan krusial yang terus mendera petani sawit. "Harus segera dicari solusinya oleh pemerintah," katanya kepada elaeis.co.
Menurutnya, selama ini petani sawit sangat dirugikan karena TBS-nya hanya dibeli dengan satu harga.
"Harusnya dihargai lebih oleh pabrik. Sebab, melimpah produk turunan yang bisa diolah dari TBS produksi petani. Kernel, cangkang, jangkos, sampai limbah cair, jadi duit semua. Uangnya buat siapa? Bukan petani," tandasnya.
Untuk mengakhiri kerugian petani, dia mendesak pemerintah menugaskan perusahaan negara yang bersinggungan dengan sawit segera mendirikan pabrik pengolahan TBS di berbagai daerah. Atau memfasilitasi agar petani di sentra-sentra sawit mampu mendirikan pabrik minyak goreng mini.
"Coba kalau pemerintah bikin pabrik minyak goreng mini kapasitas 1 - 4 ton di desa-desa, masyarakat bisa dapat minyak goreng murah. Begitu kalau mau berpikir soal UMKM," katanya.
"Coba bayangkan kalau petani bisa menghasilkan CPO sampai minyak goreng, ekonomi mereka akan lebih berkembang. Pendapatannya tak lagi hanya dari menjual TBS," tambahnya.
Dia menilai tata kelola sawit oleh negara selama ini justru merugikan petani.
"Tata kelolanya buruk. Lihat saja, ketika ekspor CPO dilarang, yang korban siapa? Petani. Lalu siapa yang mendapatkan dana BPDPKS paling banyak? Grup perusahaan raksasa," tandasnya.
Komentar Via Facebook :