https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Jangan Dicoba, ini Ruginya Menanam Bibit Sawit Cabutan

Jangan Dicoba, ini Ruginya Menanam Bibit Sawit Cabutan

Perawatan bibit sawit di penangkaran milik PTPN 4. foto: PTPN 4


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu ada yang memanfaatkan bibit sawit cabutan dari pohon kelapa sawit unggul. Mereka mengira produktivitasnya akan mengikuti induknya.

"Biji yang jatuh dari pohon kelapa sawit unggul ada yang tumbuh di bawah batang. Itu yang disebut bibit cabutan, karena dicabut petani lalu ditanam di kebunnya," kata pakar pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar, kemarin.

Menurutnya, menanam bibit kelapa sawit cabutan sangat berisiko. Jika pohon kelapa sawit tersebut sudah berusia 5 tahun ke atas maka tidak akan mampu menghasilkan buah.

"Mungkin pada umur 3 tahun sawitnya akan berbuah, tapi setelah di atas 5 tahun itu tidak akan berbuah lagi meskipun diberi pupuk, tidak akan maksimal berbuahnya," katanya.

"Karena aslinya itu bukan bibit dari benih unggul. Meskipun induknya unggul, tapi tidak serta merta menjadikan bibit cabutan jadi unggul," tambahnya.

Ia mengingatkan petani sawit yang sudah terlanjur tidak mengulangi penggunaan bibit cabutan karena akan merugikan. 

"Kelapa sawit itu investasi masa depan. Kalau hanya berbuah sampai usia 5 tahun, tentu merugikan sekali. Jadi lebih baik membeli bibit unggul dari produsen resmi," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :