Berita / Nusantara /
Jangan Pelit, Bibit Sawit Bersertifikat Harus Dianggap Sebagai Aset
Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta kepada petani sawit agar menanam bibit bersertifikat. Selain untuk meningkatkan produktivitas kebun, juga untuk menghindari kerugian ganda.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, saat ini banyak pedagang yang menjual bibit kelapa sawit dengan harga murah namun kualitasnya belum teruji.
"Kami bukan melarang petani membeli bibit murah, hanya ingin agar petani pastikan bahwa bibit sawit yang dibeli berkualitas. Dan itu cirinya ada sertifikat yang terdaftar dan telah teruji oleh produsen benih resmi," kata Ricky, kemarin.
Dia mengaku tidak ingin nantinya ada petani yang malah merugi akibat menanam bibit kelapa sawit asal-asalan. Pasalnya, bibit tidak bersertifikat berisiko besar mandul atau lambat berbuah setelah memasuki masa produktif. Padahal petani sudah mengeluarkan modal dan menghabiskan waktu untuk merawat kebun.
"Kalau sawitnya nanti besar tapi tidak berbuah, yang rugi 'kan petani itu sendiri," ujarnya.
Itu sebabnya dia menekankan kepada petani agar tidak pelit membeli bibit kelapa sawit. Petani harus berkorban karena bibit menentukan kesuksesan berkebun ke depannya.
"Keluar uang lebih banyak sedikit tidak masalah, kan itu aset jangka panjang. Jangan sampai sudah beli bibit malah sawitnya tidak berbuah," tegasnya.
Saat ini sudah banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu menjual bibit bersertifikat sehingga tidak ada alasan bagi para petani tidak menggunakan bibit berkualitas.
"Bahkan ada juga masyarakat yang menangkarkan benih sawit bersertifikat untuk dijual kembali. Kami rasa petani tidak ada salahnya membeli bibit dari penangkar resmi walaupun harganya sedikit mahal," tutupnya.
Komentar Via Facebook :