Berita / Sumatera /
Jangan Tinggal di Menara Gading, Akademisi Harus Bantu Petani Sawit
Bengkulu, elaeis.co - Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Retno Agustina Ekaputri, mengingatkan para akademisi bahwa kampus bukanlah menara gading. Aktivitas kampus tidak boleh makin terpisah jauh dari realitas sosial di sekitarnya.
Karena itulah dia meminta para akademisi Unib menjalankan tridharma perguruan tinggi, terutama pilar pengabdian pada masyarakat, dengan sepenuh hati. Salah satunya dengan membina para petani sawit yang cukup dominan jumlahnya di Provinsi Bengkulu.
Menurutnya, akademisi harus terlibat untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri perkebunan sawit di daerah tersebut.
"Pertanian khususnya perkebunan sawit memiliki peran penting dalam ekonomi Bengkulu. Dan sebagai perguruan tinggi yang berada di daerah ini, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu mendorong pertumbuhan industri tersebut," kata Retno, Rabu (31/5).
"Dalam upaya memajukan sektor perkebunan sawit, diperlukan kolaborasi antara perguruan tinggi dan petani sawit. Akademisi memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan praktik pertanian yang berkelanjutan," tambahnya.
Dia juga menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam membina petani sawit. "Perguruan tinggi dapat memberikan bimbingan teknis dalam hal pengelolaan tanaman, pemeliharaan keberlanjutan lingkungan, serta pengembangan teknologi tepat guna," ujarnya.
Program pembinaan diharapkan dapat menghasilkan petani sawit yang terampil, berpengetahuan luas, dan berkomitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan. "Diharapkan bahwa dengan adanya bimbingan dan pengetahuan yang diberikan oleh para akademisi, petani sawit di Bengkulu akan mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman mereka, serta menjaga lingkungan sekitar dengan lebih baik," tukasnya.
Selain itu, Retno juga menegaskan pentingnya penelitian dan pengembangan komoditas sawit. "Melalui penelitian yang berkualitas, perguruan tinggi dapat memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi produksi dan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan," sebutnya.
Dalam upaya mendorong kolaborasi ini, Retno menyatakan bahwa Unib akan membentuk tim khusus yang terdiri dari para ahli dan peneliti dalam bidang pertanian, ekologi, dan teknologi. Tim ini bertugas mengembangkan program pembinaan yang efektif dan berkelanjutan, serta melakukan riset yang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan industri sawit di Bengkulu.
"Kami berkomitmen akan membantu petani sawit dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," tutupnya.
Komentar Via Facebook :